Caleg Stres

Surat Kesehatan Jiwa Bukan Jaminan Kewarasan

VIVAnews - Banyak calon legislatif pemilu 2009 stres akibat gagal dalam pemilihan umum 2009 meski dalam pencalonan para caleg itu telah menyerahkan surat keterangan kesehatan jiwa. Menurut ahli jiwa dari Departemen Psikiatri rumah sakit Cipto Mangunkusumo, Hervita Diatri syarat surat kesehatan jiwa merupakan hal yang positif. Namun, itu saja belum cukup.

"Sayangnya tidak diikuti dengan sistem yang cukup baik," kata dia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Senin 20 April 2009.

Diungkapkan Hervita, kebijakan pemerintah belum menyesuaikan diri dengan kenyataan di masyarakat. Salah satunya, masih minimnya jumlah ahli jiwa atau psikiater. Di seluruh Indonesia, tambah dia, hanya ada 600 ahli jiwa, sebagian besar ada di Pulau Jawa.  Di Kalimantan tercatat hanya ada tiga ahli jiwa, sedangkan di Papua lebih parah yakni hanya satu ahli jiwa. "Kita bisa bayangkan tiga orang psikiater memberikan surat keterangan pada seluruh caleg di Kalimantan," kata Hervita.

Akibatnya, surat keterangan sehat caleg dikeluarkan oleh pihak yang tak berwenang. "Surat keterangan kesehatan jiwa dikeluarkan oleh dokter umum, yang notabene kita belum yakin apakah bisa memotret masalah ini [kejiwaan calon]," kata dia.

Sampai saat ini, tambah Hervita, belum diketahui berapa pastinya jumlah caleg yang bisa dikategorikan mengalami gangguan jiwa. Sebab, dalam kedokteran berlaku kode etik kerahasiaan pasien. "Kami baru bisa mengetahui bahwa yang mengalami gangguan jiwa itu caleg atau bukan setelah wawancara," kata dia. Kode etik itu juga menutup informasi antar dokter.

Meski demikian, Departemen Psikiatri rumah sakit Cipto Mangunkusumo memperkirakan 4.800 calon legislatif yang gagal, baru sekitar 10 persennya yang sudah mendapatkan perawatan rumah sakit. Angka itu jauh lebih banyak dari pemilu 2004.

Diperkirakan tak semua caleg stres berobat ke rumah sakit, hal itu yang juga menyulitkan pendataan. "Saat ini ada banyak pengobatan alternatif dan banyak yang mendatanginya," tambah dia.

Kerjasama antara dokter dan pekerja sektor spiritual, perlu diperkuat. "Ada kesehatan jiwa yang mirip kesurupan, guna-guna, itu diluar ilmu saya," tambah Hervita.

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan
Ayah dari King Nassar, Ahmad Hasan Sungkar

Innalillahi, King Nassar Berduka Ayahanda Meninggal Dunia

Kabar duka datang dari pedangdut Nassar Sungkar atau King Nassar. Ayahanda Nassar, Ahmad Hasan Sungkar meninggal dunia pada hari ini, Jumat, 29 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024