VIVAnews - Tragedi tandukan Zinedine Zidane pada Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006 menjadi momen yang ingin dilupakan sang maestro sepakbola itu. Tapi, ada satu momen yang ingin selalu dikenang Zizou.
Tak lain adalah laga terakhirnya berseragam Real Madrid. Zizou merasa momen itu menjadi momen paling emosional dalam perjalanan karirnya sebagai pebola khususnya bersama Los Blancos.
Mantan playmaker timnas Prancis ini mengaku selalu mengingat laga kontra Villarreal yang digelar pada 7 Mei 2006 lalu di Santiago Bernabeu. Selain mendapat penghormatan sebelum pertandingan, nama Zizou terus bergema baik selama pertandingan dan sesudah pertandingan.
“Saat itu menjadi momen paling emosional bagi saya. Banyak orang yang tahu saya akan berkata kepada Anda bahwa saya bukan orang yang bagus menunjukkan sisi emosional. Tapi, di pertandingan itu sangat berbeda," ujar Zizou di situs resmi FIFA, Selasa 21 April 2009.
“Ketika saya melihat tempat duduk penonton, saya melihat teman-teman saya dan keluarga saya di sana. Mereka berada di sana untuk mendukung saya. Dan pertandingan malam itu menjadi lebih spesial bagi saya. Saya harus menahan air mata saya agar tak jatuh menetes," tambahnya.
Saat coba disinggung mengenai tragedi tandukan ke dada Materazzi, seperti biasa Zizou terlihat enggan berkomentar. Menurut pahlawan Prancis di Piala Dunia 1998 ini, insiden final di Jerman itu hanya tinggal sejarah saja.
“Saya tidak ingin berbicara mengenai hal itu. Terlalu banyak dibicarakan dan ditulis mengenai hal itu, tapi bagi saya itu hanya sejarah sekarang," tutupnya di sela-sela kunjungannya ke Afrika Selatan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010 nanti.
Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah
Kejaksaan Agung RI mengungkap lima tersangka baru kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan
