Dugaan Suap Proyek Dermaga

"Panggar Tidak Bicara Proyek secara Spesifik"

VIVAnews - Wakil Ketua Panitia Anggaran dewan Perwakilan Rakyat Helmy Faisal Zaini mengatakan dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Panitia Anggaran hanya membicarakan dana stimulus secara umum.

"Kami tidak membicarakan proyek secara spesifik. Itu urusan departemen teknis," kata Helmy usai dimintai keterangan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Rabu 22 April 2009. Helmy diperiksa sebagai saksi dalam dugaan korupsi proyek pembangunan dermaga di Indonesia bagian Timur. Dalam kasus ini, legislator Abdul Hadi Djamal ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap.

Dilanjutkan Helmy, Menteri Keuangan juga mengusulkan dana situmulus datang dari pemerintah sehingga panggar tinggal terima saja. "Alasannya, kalau tidak ada dana stimulus, pengangguran akan semakin tinggi."

Namun, Helmy mengaku tidak tahu dan tidak ikut dalam pertemuan sejumlah anggota panggar dengan wakil pemerintah di Hotel Four Seasons, 19 Februari 2009. "Saya masih baru di panggar." Namun, Helmy menegaskan bahwa tidak ada koordinasi antara anggota panggar dengan proyek yang didanai stimulus itu.

Helmy pun mengaku tidak mengenal pengusaha Hontjo Kurniawan yang menjadi rekanan dalam pembangunan dermaga di Indonesia bagian Timur itu.

Dalam pemeriksaan, Helmy mengaku membantu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi dengan menjelaskan fungsi dewan. Fungsi itu, kata dia, adalah legislasi, anggaran, dan pengawasan. "Saya lebih berbicara normatif. Ada pengawasan dari panggar sehingga, jelas, kami tidak membiarkan penyalahgunaan kekuasaan."

Abdul Hadi ditangkap KPK pada 2 Maret 2009 bersama pegawai Departemen Perhubungan Darmawati Dareho. dari tangan mereka, penyidik menyita uang yang diduga hasil suap, Rp 54,5 juta dan US$ 90 ribu.

Diduga kuat, dana itu berasal dari Hontjo Kurniawan untuk memuluskan proyek dermaga itu. Hontjo pun telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap itu.

Ada Android 15 bikin Fitur Ini bisa Digunakan untuk Melacak HP Mati
VIVA Militer: Raja Salman bin Abdulaziz.

King Salman Spends IDR 12,5 trillion to Social Security Beneficiaries

King Salman of Saudi Arabia has ordered the distribution of Ramadan aid worth more than US$800 million or IDR 12,5 trillion to social security beneficiaries.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024