Golkar Telat Masuk Dunia Persilatan Koalisi

VIVAnews - Rapimnas Khusus Partai Golkar sudah menyatakan untuk mendukung Ketua Umum Jusuf Kalla sebagai capres dari Golkar. Untuk itu Golkar memberikan mandat penuh kepada Kalla berkomunikasi dengan partai lain untuk menjalin koalisi.

Namun Ketua DPP Golkar Muladi menganggap partai berlambang beringin ini terlambat untuk menjalin koalisi. Saat ini, partai lain sudah saling terlibat komunikasi yang lebih intensif untuk menjalin koalisi. Bahkan beberapa partai tetap maju untuk mengusung calon presidennya sendiri, seperti PDIP yang mengusung Megawati dan Gerindra yang memajukan Prabowo.

"Masuknya Golkar dalam dunia persilatan sudah terlambat untuk koalisi," kata Muladi saat ditemui di kantor Lemhanas, Senin, 27 April 2009.

Kondisi Golkar yang seperti ini, kata Muladi, sangat memprihatinkan. "Dalam bahasa Jawanya trete'an," kata dia. Karena itu peluang untuk berkoalisi kembali dengan Demokrat harus dimanfaatkan.

Menurut Muladi, peluang itu terbuka ketika dalam Rapimnas Demokrat tidak diumumkan nama cawapres pendamping SBY. Golkar juga dianggap masih bisa melakukan koreksi terhadap keputusan Rapimnas Khusus yang mengajukan Kalla sebagai capres.

"Kalau kita mau berperang jelas kalah, mengapa kita benturkan kepala ke tank. Lebih baik cari jalan agar turut memerintah dengan baik," ujarnya.

Masa Penahanan Harvey Moeis Diperpanjang, Kejagung Ungkap Alasannya
Bali United vs Bhayangkara FC

Hasil Liga 1: Bali United dan Dewa United Petik Poin Sempurna

Bali United dan Dewa United berhasil meraih poin sempurna dalam lanjutan Liga 1 pada Sabtu malam ini, 20 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024