Wabah Flu Babi

Rumah Potong Hewan Harus Kelola Limbah

VIVAnews - Tim terpadu Walikota Jakarta Barat memaksa para pemilik rumah potong hewan untuk memperbaiki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di lokasi pemotongan mereka.

Pengelolaan air limbah dari rumah potong hewan juga salah satu cara untuk menekan pertumbuhan dan penyebaran virus flu babi.

Saluran air yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah potong hewan kerap menimbulkan bau yang tidak sedap dan membawa limbah dari endapan saat hujan.

Kepala Rumah Potong Hewan Babi Kapuk,  Widanardi, mengatakan, dirinya bersedia memperbaiki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di lokasi RPH.

Setiap hari ada sekitar 450 ekor babi yang dipotong di rumah pemotongan hewan Kapuk. Sementara kebutuhan daging babi di DKI Jakarta mencapai 900 ekor.

Kekurangan daging babi diperoleh dari rumah peternakan di kawasan Tangerang, Semarang dan Solo, Jawa Tengah.

Kepala Kantor Pengelola Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Yosiono Anwar, mengakui bahwa pengelolaan IPAL di RPH Babi Kapuk tidak berfungsi dengan baik.

Lingkungan sekitar rumah potong yang kondisi tidak bersih menyakinkan bahwa pengelolaan limnah di rumah potong hewan memang tidak diperhatikan.

"Menimbulkan pencemaran dan bau yang tidak enak di sekitar lokasi pemotongan," ujar Yosiono, Rabu 29 April 2009.

Pembunuhan di Wonogiri Ternyata Motifnya Sakit Hati, Korban Tidak Boleh Balikan dengan Mantan
EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia

Evos raksasa esports Indonesia, dan Pop Mie, brand mie instan ternama, merayakan 6 tahun kolaborasi strategis mereka dalam memajukan industri esports Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024