VIVAnews - PT Bank Century Tbk khawatir aset PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia tak bisa diselamatkan.
Karena itu, Bank Century meminta kepada Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan penelusuran yang lebih luas terhadap aliran dana Antaboga.
"Hal ini penting untuk dijadikan sumber pembayaran kepada investor," kata pengacara dari Kantor Hukum Pradjoto selaku Kuasa Hukum Bank Century, Tito Hananto, di Jakarta, Rabu 29 April 2009.
Kekhawatiran itu berdasarkan perkembangan dari kasus tersebut sangat cepat. Sementara, petinggi Antaboga masih buron. Dia mengkhawatirkan aset Antaboga akan digunakan pihak ketiga untuk mencuci dananya.
Dari penelusuran Bareskrim dan PPATK, aliran dana Antaboga masuk ke rekening Antaboga dan pihak yang terafiliasi dengan Antaboga.
Direksi Bank Century meminta Bareskrim Mabes Polri dan PPATK untuk memperluas penelusuran terhadap aliran dana Antaboga pada 27 April lalu.
Bareskrim Mabes Polri merespon permintaan itu dengan menghimbau agar para investor melakukan pendataan terhadap nilai kerugian atas investasi mereka sebagai bahan dalam persidangan perkara. Beberapa investor telah mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk melaporkan nilai kerugiannya.
Menurut Direktur Utama Bank Century Maryono, dana Antaboga awalnya masuk ke dalam rekening Antaboga di Bank Century. Namun pada hari yang sama selalu dipindah ke rekening lain di luar Century. Hal itu menyebabkan tidak adanya pencatatan di neraca Bank Century.
"Berdasarkan penelitian jejak rekening Antaboga, selalu melakukan penarikan tiap sore hari, sehingga saldo rekening Antaboga di Bank Century kecil," katanya.
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia
Pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur kental nuansa adat. Menyerahkan sebotol tuak dan ayam jago
