Hasil Rapat Bank Sentral AS Bangkitkan Indeks
VIVAnews - Di tengah kekhawatiran akan isu wabah flu babi, para investor di bursa Wall Street, New York, menerima kabar baik dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Badai resesi mulai mereda.
Kabar ini menimbulkan sentimen positif di lantai bursa sehingga semua indeks harga saham naik di akhir perdagangan Rabu sore waktu setempat (Kamis pagi WIB). Indeks industri Dow Jones naik 168,78 poin (2,1 persen) ke level 8.185,73, tertinggi sejak 9 Februari 2009. Indeks indikator Standard & Poor's 500 juga naik, 18,48 poin (2,2 persen) ke posisi 873,64, yang merupakan level tertinggi sejak 28 Januari 2009.
Kenaikan juga melanda indeks teknologi Nasdaq, kali ini 38,13 poin (2,3 persen) ke posisi 1,711,94. Dengan demikian Nasdaq mencetak level tertinggi sejak 4 November 2008 dan telah mengalami kenaikan 8,6 persen sejak awal tahun ini.
Kenaikan semua indeks itu berkat hasil rapat dua hari antar pimpinan Bank Sentral AS yang berakhir Rabu, 29 April 2009. Mereka menilai bahwa kendati ekonomi masih resesi, namun penurunannya mulai tampak melambat ketimbang saat mereka menggelar rapat sebelumnya pertengahan Maret lalu. Penilaian itu cukup membuat antusias para pelaku pasar.
"Bank Sentral telah memberi penilaian atas kondisi fundamental ekonomi, yang kini mulai berjalan stabil," kata Bruce McCain, pengamat dari Key Private bank di Cleveland.
Namun, para investor was-was dengan kabar bahwa sejumlah bank pemilik saham blue chips seperti Citigroup dan Bank of America bisa saja harus mendapat bantuan modal lagi dari pemerintah atau dari investor lain. Ini menunjukkan kondisi perbankan belum betul-betul stabil. (AP)
Prodi Teknik Sipil dan Elektro UMB Raih Akreditasi Unggul
Pencapaian program studi Teknik Sipil dan Elektro tersebut, semakin memantapkan posisi Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana sebagai salah satu fakultas teknik terbaik.
