Siaran TV Digital Diuji, Hasilnya Masih Buruk

VIVAnews - Direktur Jenderal Sistem Komunikasi dan Diseminasi Informatika Depkominfo Freddy Tulung mengatakan bahwa hingga saat ini siaran TV digital telah sampai pada tahap pengujian.

"Uji coba sedang dilakukan oleh para anggota konsorsium sejak 14 April 2009 hingga Mei mendatang," ujar Freddy kepada wartawan di acara Seminar "Kemandirian Telekomunikasi dan Informatika" di Hotel Sultan Jakarta, KamisĀ  30 April 2009.

Freddy menjelaskan, hingga kini sekitar 7000 unit set top box (alat yang dibutuhkan untuk menangkap siaran TV digital) sudah disebarkan ke berbagai wilayah untuk mendukung pengujian. Diharapkan, Mei sudah akan kelar.

Penyebaran set top box dilakukan dengan bekerja sama dengan AC Nielsen. Titik-titik distribusi set top box tersebut dilakukan oleh AC NIelsen berdasarkan demografi. Alasannya, karena firma riset itu dinilai telah berpengalaman dalam metode riset pemirsa TV.

"Keluhan yang selama ini diterima, jaringannya di luar wilayah Jadebotabek, masih buruk," kata Freddy. Hingga kini, masih dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi hambatan tersebut.

Layanan TV digital sendiri, nantinya akan dibagi menjadi dua jenis. Yang pertama adalah layanan TV digital yang bisa diakses secara gratis (free to air), dan layanan TV digital berbayar (Pay TV).

Dalam pengujiannya, pemerintah melibatkan dua konsorsium untuk siaran bebas biaya (free to air), dan dua konsorsium untuk siaran berbayar. Untuk siaran bebas biaya, salah satu konsorsium berangotakan ANTV, SCTV, serta MetroTV.

Sementara untuk siaran berbayar (Pay TV), konsorsium yang terlibat adalah MNC Group (termasuk Indovision) serta dan konsorsium Telkom, Telkomsel, dan Telkomvision.

Untuk masalah regulasinya, pemerintah juga masih dalam proses penggodogan. Rencananya, layanan TV digital bakal dapat direalisasikan pada tahun 2014.

Penggunaan SPKLU di Jakarta Naik Tiga Kali Lipat Selama Periode Lebaran
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Ketua Joman Noel yang menyebut dirinya sebagai penghambat pertemuan antara Megawati dengan Jokowi dan Prabowo

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024