VIVAnews - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan partainya hanya mengusung Megawati Soekarnoputeri sebagai satu-satunya calon presiden partai banteng moncong putih. Kata dia, tidak ada rencana lain di luar itu.
Hal itu dikatakan Tjahjo untuk menanggapi berbagai pendapat yang menyatakan PDI Perjuangan akan mengusung calon presiden alternasif di luar Megawati, seperti Prabowo Subianto untuk dipasangkan dengan Puan Maharani, putri Megawati.
"Mengenai wacana pasangan itu, itu bukan orang PDIP yang melontarkan," kata Tjahjo di Jakarta.
Tjahjo mengatakan Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan telah memberikan mandat kepada Megawati yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan sebagai calon presiden.
"Rakernas juga memberikan mandat agar ketua umum melihat siapa saja yang bisa diajak kerja sama dan menentukan arah koalisi," kata dia.
Lebih lanjut, mengenai pembentukan koalisi besar, Tjahjo mengatakan hal itu langkah koordinasi dengan partai-partai politik. Koalisi bertujuan untuk menguatkan kerjasama antarpartai di lembaga legislatif.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang
