Depdag Selidiki Tabung Elpiji Palsu

VIVAnews - Pemerintah saat ini sedang menyelidiki beredarnya tabung elpiji tiga kilogram palsu di mayarakat. Tabung ini tidak hanya berbahan baku palsum tapi juga hasil produksi pabrik tidak resmi.

Sebelumnya, beredar kabar adanya produksi tabung elpiji menggunakan bahan baku baja kualitas rendah (SPHC) yang diimpor dari Korea dan China.

"Kalau yang menggunakan SPHC, sedang diselidiki bersama Departemen Perdagangan. Depdag sedang mengambil sampel-sampel di pasaran," kata Direktur Logam Direktorat Jenderal ILMTA Depperin I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Senin, 4 Mei 2009.

Sementara, kata dia, Depperin hanya bisa memantau bagaimana proses produksi bisa berjalan sesuai standar nasional Indonesia (SNI).

Menurut Putu, kebutuhan tabung seperti bola salju (snow ball). "Demand tinggi sehingga misalnya orang membuat bengkel di pinggir jalan lalu menempel merek perusahaan besar lalu dijual, akan banyak terjadi," katanya. Sehingga, menurutnya perlu ada razia tabung elpiji yang beredar tanpa SNI.

Putu memperkirakan, sebanyak 43 juta tabung elpiji sudah beredar di masyarakat sejak tahun 2006. "Itu angka separuh dari target semula yang akan menyediakan 84 juta tabung untuk masyarakat, terutama di Jawa," katanya. Sebayak 42 juta kepala keluarga pengguna minyak tanah akan dikonversi dengan dua tabung elpiji tiga kilogram.

Secara kasat mata, menurut Putu, tidak bisa dibedakan mana tabung asli dan palsu jika tidak dilakukan pengujian spektometrum untuk meneliti komposisi kimia. "Komposisi kimia itu yang menentukan ketahanan tabung," ujarnya. Tabung palsu masih bisa digunakan tapi tidak tahan lama seperti tabung asli.

Erick Thohir Kena 'Sentil' DPR Gegara Sering Rombak Direksi-Komisaris BUMN di Tahun Politik
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Presiden Jokowi (kanan).

Airlangga Sebut Belum Ada Pembicaraan soal Jokowi Bakal Pimpin Koalisi Besar

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan belum ada pembicaraan mengenai pembentukan koalisi besar partai politik yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024