Prediksi Kurs

Rupiah Belum Aman

VIVAnews - Meski pemerintah mengeluarkan 10 jurus untuk menyelamatkan ekonomi, posisi rupiah belum sepenuhnya aman. Faktor akhir bulan membuat rupiah belum akan beranjak dari kisaran Rp 10.400-10.900/US$.

Analis riset valuta asing Bank Negara Indonesia (BNI) Nurul Eti Nurbaiti kepada VIVAnews mengatakan, kurs rupiah pada Kamis 30 Oktober 2008 ini masih berpotensi melemah.

"Jangan lupa meski ada sentimen dari pemangkasan suku bunga The Fed, faktor akhir bulan tetap harus diperhitungkan," kata Nurul.

Sesuai kebiasaan, pada akhir bulan permintaan terhadap US$ dari korporasi melonjak tinggi. Belum lagi importir masih enggan melepas US$-nya karena gejolak nilai tukar masih terus terjadi. "Diperkirakan rupiah masih berada di kisaran 10.400-10.900/US$," ujarnya.

Dikatakan Nurul, pemangkasan suku bunga AS untuk sementara memang akan menekan mata uang negara adi daya itu dan memberikan sentimen positif bagi mata uang lainnya, termasuk di dunia. Namun langkah The Fed diduga akan diikuti bank sentral lain seperti Inggris, Eropa dan Jepang. Bank of Japan diprediksi akan memangkas suku bunganya hingga 25 basis poin.

"Jadi meski akan menguat karena US$ kena sentimen negatif penurunan suku bunga, namun adanya peluang pemotongan suku bunga lain oleh sejumlah bank sentral akan cenderung melemahkan mata uang lain, termasuk rupiah," beber Nurul.

Sebab dengan penurunan suku bunga itu, permintaan terhadap mata uang bersangkutan akan menurun akibat rendahnya yield, sehingga otomatis akan membuat mata uang melemah.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024