Pemerintah Targetkan IPv6 tahun 2012

Ketersediaan IPv4 kini semakin terbatas. Pemerintah terus berupaya untuk segera mengimplementasi alamat IPv6 hingga 2012.

DPR Sebut Penerimaan Negara dari Bea Cukai Tiap Tahun Capai Target

Ketersediaan IPv4 kini semakin terbatas. Pemerintah kini terus berupaya untuk segera mengimplementasi alamat IPv6 hingga 2012.

Internet Assigned Number Authority (IANA), salah satu lembaga pengelola alamat IP (alamat unik untuk masing-masing komputer yang terhubung di internet), melaporkan bahwa alamat IP yang ada, kini hanya tinggal 700 juta.

Berawal dari Saling Kagum, Yovie Widianto dan Andmesh Rilis Lagu Bareng

Jumlah ini dinilai sudah sangat kritis mengingat pertumbuhan Internet di seluruh dunia, saat ini begitu cepat. Terang saja, protokol internet/ IP yang kita gunakan saat ini, IPv4, hanya IPv4, hanya menggunakan metode 32 bit. Maka pengalamatannya hanya mampu menjangkau ke sejumlah 2 pangkat 32 atau 4,3 miliar alamat IP saja.

Menurut proyeksi analis senior APNIC Geoff Houston alokasi IPv4 akan habis pada tahun 2010 dan selanjutnya penyerapannya di tingkat regional pada tahun 2011. Pada tingkat pengguna (lokal) jumlah itu diperkirakan akan habis, maksimal pada 2012.

tvOne Fight Show Hadirkan Pertarungan Selebritis di Ring Tinju

Dari model konsumsi IP yang dihitung Geoff, menunjukkan adanya percepatan penggunaan IPv4 yang sebelumnya diperkirakan baru akan habis pada tahun 2014.

Di saat yang sama, di Indonesia, pemerintah memproyeksikan sebuah proyek infrastruktur jaringan fiber optik yang akan menjangkau seluruh daerah. Proyek yang dinamakan Palapa Ring itu, direncanakan mulai beroperasi pada 2010.

Rencananya, jaringan ini akan menghubungkan 50 persen dari 465 kota di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 600 Gbps, menyumbang sedikitnya 10 juta pengguna Internet baru.

Sementara jaringan Internet pendidikan yang telah mulai dibangun sejak 2006, pada 2012 nanti diperkirakan bakal menghubungkan 30 juta siswa ke Internet.

Adapun jaringan e-Government yang saat ini sedang dirintis, berpotensi menyumbangkan 70 juta pengakses baru, serta sekitar 10 juta pengakses Internet mobile (selular dan Broadband Wireless Acces).

Berarti, bila ditotal-total, pada tahun 2012, Indonesia membutuhkan sekitar 120 juta IPĀ  baru, yang diperkirakan tak akan mampu lagi disediakan oleh protokol internet IPv4. Oleh karenanya, pemerintah berkomitmen untuk mendorong implementasi protokol yang lebih baru, yaitu IPv6.

"IPv6 memiliki banyak kelebihan seperti keamanan. Kemampuan konfigurasi dan routing otomatis serta jumlah pengalamatan yang mencapai 2^128 (3,4 x 10^38), atau setara dengan setiap inci permukaan bumi. Jauh lebih banyak tentunya dari IPv4 yang hanya empat miliar," papar Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar.

Oleh karenanya, Basuki mengatakan, pemerintah telah mendirikan Indonesia IPV6 Task Force (ID-IPv6TF), yang bertugas sebagai gugus tugas untuk melakukan koordinasi dengan seluruh unsur terkait di dalam industri internet Indonesia.

Hingga kin ini ID-IPV6TF telah memiliki road map, yang sudah tahapan-tahapannya sudah mulai direalisasikan sejak tahun 2006.

Sayangnya, itu baru pada tahapan sosialisasi, riset, dan pengembangan teknis IPv6. Pemerintah sendiri menyadari bahwa hal itu bukan tugas yang enteng.

Basuki mengatakan, riset, pengembangan, dan implementasi IPv6, sejauh ini masih lebih lamban dibandingkan kebutuhannya. "Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang memiliki kemampuan dalam menggelola IPv6," tandas Basuki.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya