Pertumbuhan pelanggan GSM dan CDMA yang pesat ternyata berperan besar bagi perlambatan pertumbuhan telepon kabel. Hal itu diungkapkan oleh Komisaris Utama Telkom, Tanri Abeng, pada acara sosialisasi revitalisasi teleppon kabel, di Gedung Telkom Jakarta, Rabu 5 November 2008.
Telkom mengakui, adanya penurunan pendapatan dari sektor telekomunikasi yang satu ini. "Memang, telepon kabel mengalami penurunan tiga persen," ucap Tanri Abeng. Untuk mengantisipasi hal itu, Telkom akan melakukan revitalisasi layanan telepon kabelnya, secara bertahap.
Program revitalisasi juga bakal mengandalkan program promosi. Contohnya, Program bertajuk "Telepon Rumah Rezeki Tumpah". Program ini mengganjar pelanggan telepon rumah dengan pemberian poin berdasarkan pemakaian telepon.
Nantinya, poin dapat ditukar oleh berbagai hadiah undian mulai dari voucher belanja, hingga mobil Mercedez Benz C Series. Sebelum ini Telkom juga sempat meluncurkan program promo "Telepon Rumah Tarif Hemat", awal September silam.
Telkom optimistis, strategi revitalisasi bakal mampu meningkatkan pendapatan perusahaan meski tidak dalam jumlah besar. "Walaupun populasi telepon kabel masih berkisar 8,7 juta satuan sambungan telepon, tetapi kalangan bisnis masih sangat memerlukannya, seperti misalnya di kantor-kantor," tutur I Nyoman G Wiryanata, Direktur Konsumer Telkom I, di acara yang sama.
Saat ini, jumlah pelanggan telepon kabel sudah tertinggal jauh daripada pelanggan telepon selular. Diperkirakan, jumlah pelanggan selular, baik yang berbasis GSM maupun CDMA, sudah mencapai 180 juta nomor. Padahal, sekitar empat tahun lalu, pelanggan selular masih berkisar 50-an juta pengguna.