Mendulang Untung Saat Krisis

VIVAnews - Turunnya harga komoditas gandum membuat PT Indofood Sukses Makmur Tbk mendapat keuntungan besar. Bagaimana tidak, gandum bahan pembuat trigu yang dijadikan bahan baku mi instan turun drastis, sementara harga jual mi tetap.

Meskipun kurs rupiah melemah, turunnya harga gandum masih memberi keuntungan bagi Indofood. Indofood, yang juga sebagai perusahaan produsen terigu menjamin, harga terigu belum akan terganggu terkait pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Menyusul terkoreksinya rupiah hingga menyentuh Rp 11.300 per dolar AS.

Kontrak bulanan gandum yang berlangsung selama tiga bulanan cukup membantu stabilitas harga terigu yang gandumnya harus diimpor dari beberapa negara seperti Australia dan Amerika Serikat.

Wakil Direktur Utama Indofood Sukses Makmur Fransiscus Welirang mengatakan, tidak akan menurunkan harga mi instan produksinya. Perseroan hanya menjaga kesetabilan pasar agar penjualan Indofood tetap stabil.

Artinya, dengan turunnya harga gandum, ongkos produksi mi instan sebagai inti bisnis Indofood bisa berkurang. Sedangkan, harga jual mi intstan tetap. Hal ini bisa mendulang untung bagi perusahaan yang telah tercacat sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan INDF.

Namun, penurunan daya beli masyarakat menjadi ketakutan tersendiri bagi Indofood. Wajar saja kekhawatiran timbul, sebab jika sektor riil sudah terkena imbas krisis keuangan dunia yang bermula di AS, bisa berlangsung lama, seperti saat 2007 lalu. 

Fransiscus yang akrab disapa Franky, meminta pemerintah secepatnya merealisasikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2008 yang saat ini baru cair lebih kurang 50 persen. Dengan pemerintah menjalankan programnya, diharapkan bisa menopang sektor riil dari krisis keuangan global.

"Saat pemerintah merealisasikan anggaran, pembangunan bisa dilaksanakan, sektor riil menjadi jalan," ujarnya kepada VIVAnews.

Franky mengatakan, saat sektor riil berjalan pengangguran menjadi berkurang, dan daya beli masyarakat pun meningkat.

Selain itu, kata Franky, pemerintah harus bisa menjaga harga kebutuhan pokok masyarakat, terutama beras. Tingginya harga makanan pokok inilah yang biasanya membuat keresahan masyarakat.

Hingga kuartal III 2008, Indofood mampu membukukan kenaikan laba bersih menjadi Rp 1,17 triliun. Angka tersebut naik 66,3 persen dari periode sama tahun lalu yang hanya Rp 683,3 miliar.

Selain itu, Indofood juga berhasil meningkatkan penjualan bersih konsolidasinya sebesar 52 persen dari Rp 19,67 triliun pada 2007, menjadi Rp 29,90 triliun tahun ini. Kenaikan penjualan tersebut terdongkrak dari adanya konsolidasi dari PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (Lonsum).

Kenapa Vagina Wanita Bau Seperti Ikan Amis Busuk?
Ilustrasi pasangan bercinta.

Ini 6 Cara Buat Suami Bertahan di Atas Ranjang

Hasilnya, rata-rata waktu mereka bisa bertahan di atas ranjang hanya berkisar 5,4 menit. Dan banyak pria yang tidak bisa bertahan selama 5,4 menit.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024