Semua Demi Keamanan Sang Presiden
VIVAnews - Sejak memenangi pemilu Presiden Amerika Serikat, nyaris tiada hari tanpa berita seputar presiden terpilih, Barack Obama. Segala aspek kehidupannya menjadi santapan empuk wartawan, dan tentu pembaca. Boleh jadi, sesudah almarhum John F Kennedy, Obama adalah figur Presiden AS yang paling populer.
New York Times (NYT), harian besar Amerika Serikat yang mendukung Obama, Minggu, 16 November 2008 atau Senin, 17 November 2008, menurunkan artikel soal Obama yang gandrung menggunakan blackberry. Wartawan ANTV, Uni Lubis, yang ikut dalam rombongan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20, melihat media cetak di Amerika ramai membicarakan Obama ber-Blackberry.
Artikel di halaman depan NYT diberi judul: "Lose the BlackBerry? Yes He Can, Maybe". Judul tersebut juga menjadi satu sindiran tersendiri kepada Obama. Sebab, slogan Obama pada saat berkampanye itu adalah "Yes We Can."
Isi pemberitaan NYT itu soal Obama yang kecanduan BlackBerry. Bahkan, foto Obama yang kerap meletakkan Blackberry di ikat pinggangnya, baik selama masa kampanye hingga sesudah terpilih sebagai Presiden, banyak dirilisi media setempat.
Artikel itu dilengkapi foto Obama yang sedang tiduran di sofa sambil membaca email di Blackberry dengan ditemani kepala strategi kampanye, David Axelrod. Sesudah jadi penghuni Gedung Putih, nampaknya Obama harus merelakan BlackBerry nya dipegang staf.
Karena alasan keamanan, Obama juga disarankan tidak menerima email secara langsung, apalagi menjawabnya. Maklum, hacker nakal apalagi musuh bisa menyusup, bahkan mengirimkan ancaman langsung maupun tak langsung. Ini berat buat Obama yang sejak awal selalu menjalin komunikasi langsung dengan pendukungnya melalui BlackBerry.