VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.40 WIB melemah kembali di kisaran level 12.300-12.500 per dolar Amerika Serikat (US$).
Sebab, pada penutupan Jumat, 28 November 2008, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada posisi 12.200 per dolar AS.
Menurut salah seorang dealer valas PT Bank Century Tbk, tingginya permintaan (demand) dolar AS menjelang akhir tahun ini untuk menutup utang-utang perusahaan maupun perorangan masih menjadi katalis pelemahan rupiah. "Selama suplai dolar terbatas, rupiah cenderung melemah," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 1 Desember 2008.
Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli rupiah pada pagi sampai sore hari nanti masih cenderung melemah di kisaran 2.300-12.500/US$ akibat tetap tingginya demand. "Pada pagi pukul 08.00 WIB, rupiah dibuka langsung bercokol di level 12.300/dolar AS," jelasnya.
Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik menurun menjadi Rp 55,06 triliun dibandingkan posisi akhir pekan kemarin Rp 61,52 triliun.
Namun, data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo mencapai Rp 59,09 triliun, atau naik dibandingkan akhir pekan kemarin di level Rp 52,35 triliun.
Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun menjadi Rp 2 triliun dari akhir pekan kemarin yang sebesar Rp 2,46 triliun.
PPP Tak Sevisi dengan Ganjar soal Oposisi Prabowo: Itu Hak Pribadi Beliau
PPP mengklaim sikap eks capresnya Ganjar Pranowo yang siap oposisi tak ada kaitannya dengan pihaknya.
