VIVAnews - Jenazah pria yang ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis di Sungai Watu Ondo, dekat Jembatan Cangar Kota Batu, Jawa Timur, diduga sebagai korban pembunuhan. Sebab, saat ditemukan oleh polisi pada Rabu, 16 Oktober 2019, posisi jenazah tertelungkup dengan dua tangan terikat.
Kapolres Batu Ajun Komisaris Besar Polisi Harviadhi Agung Prathama mengatakan saat jenazah ditemukan, dahi atas sebelah kiri terdapat luka. Kedua mata terlihat lebam. Kondisi tangan terikat di depan. Selain itu, ada pendarahan di selaput otak.
"Dugaan sementara pendarahan di selaput otak itulah yang menyebabkan korban meninggal. Dugaan awal, berdasarkan hasil autopsi, ada indikasi kekerasan fisik. Kemungkinan memang korban pembunuhan," kata Harvi, Kamis, 17 Oktober 2019.
Jenazah sendiri awalnya ditemukan tanpa identitas. Kemudian jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu. Polres Batu lantas menyebar informasi ke masyarakat, dan membuka pengaduan laporan kehilangan orang untuk mengetahui identitas korban.
"Kemudian koordinasi dengan Polrestabes Surabaya, ada laporan kehilangan orang pada tanggal Selasa, 15 Oktober 2019 sehari sebelum penemuan jenazah. Kami kirim tim ke Polrestabes dan bertemu dengan keluarga korban yakni ibu mertua dan istri yang mengandung tujuh bulan," ujar Harvi.
Setelah bertemu, istri korban diajak ke rumah sakit untuk melihat jenazah. Berdasarkan ciri fisik dan sidik jari diketahui bahwa korban merupakan suaminya bernama Bangkit Maknutu Dunirat (32 tahun). Pada Selasa kemarin, istri korban melapor ke Polrestabes Surabaya bahwa suaminya menjadi korban penculikan orang tidak dikenal di Jalan A Yani, Surabaya, sepulang bekerja.
"Setelah dilihat, diketahui kalau korban adalah suami pelapor. Berdasarkan pemeriksaan sidik jari juga cocok. Korban bekerja di UMC Suzuki Cabang Batu. Saat ini Polrestabes Surabaya melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku. Kami di sini di Kota Batu hanya menyampaikan temuan korban dan identitasnya," tutur Harvi.
Sementara itu, Admin UMC Suzuki Cabang Batu, Radityo, membenarkan bahwa Bangkit merupakan pegawai UMC Suzuki Cabang Batu. Dia baru bekerja selama sebulan, sementara keberadaannya di Surabaya dalam rangka training sales selama tiga hari, yakni 14 hingga 16 Oktober 2019.
"Programnya mulai Senin kemarin sampai Rabu. Jadi informasinya kejadian diculik Senin. Saat itu training selesai siang menjelang. Selasa kita dengar mas Bangkit tidak ada kabar. Kami kontak tidak kabar,” kata Tyo.
Tyo menyebut setelah tidak ada kabar Kepala Pimpinan Cabang dan keluarga melapor ke Polrestabes Surabaya pada Selasa malam. Berdasarkan informasi yang dia terima, Bangkit diculik oleh sejumlah preman dan dimasukkan ke mobil.