Tahun 2008

Nilai Investasi Asing Capai US$ 13,7 Miliar

VIVAnews - Meski jumlah proyek menyusut, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat adanya peningkatan nilai investasi asing di Indonesia sepanjang 2008 ini.

Bila pada tahun 2003 jumlah proyek yang  masuk ke Indonesia hanya 545 proyek dengan nilai investasi U$ 4,6 miliar, dan 2007 tercatat 982 proyek dengan nilai US$ 10,3 miliar, maka pada 2008 jumlah proyek tercatat 856 proyek senilai US$ 13,7 miliar.

Menurut Direktur BKPM Rendi Anwar, peningkatan nilai itu terjadi karena adanya kepastian hukum, akuntabilitas, perlakuan yang sama dengan mengedepankan prinsip keadilan, serta berwawasan
lingkungan dari pelaku ekonomi dan pemerintah Indonesia.

Rendi menilai peningkatan itu menunjukkan adanya kepercayaan asing untuk terus menanamkan modalnya di Indonesia. Ia pun berharap agar pemerintah daerah melalui otonominya mampu memberikan rasa aman dan  kejelasan hukum terhadap investor asing.

"Pelaku usaha dan pejabat di daerah harus bekerjasama untuk memberikan kesempatan bagi investor asing  dalam menanamkan modalnya di daerah," kata Rendi dalam sosialisasi penanaman modal di Hotel Grand Legi, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa 9 Desember 2008.

Untuk mempertahankan hal itu, kata dia, perlu adanya sosialisasi kesepakatan kerjasama internasional tentang penanaman modal kepada pelaku ekonomi dan pejabat didaerah.

Rendi menjelaskan, sosialisasi kesepakatan kerjasama internasional ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menerapkan strategi investasi yang sesuai dengan standar internasional. Sehingga investor asing tidak enggan lagi menanamkan modalnya di Indonesia.

"Jadi semua pelaku  ekonomi dan pejabat daerah harus mengerti betul prinsip investasi yang disepakati forum internasional," katanya.

Rendi mengakui saat ini yang menjadi masalah adalah kurangnya informasi menyangkut prinsip investasi internasional sehingga berdampak pada perekonomian nasional dan daerah.

Di Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2003 hingga 2007 hanya 5 proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk dengan nilai investasi Rp  101,4 miliar atau rata-rata Rp 20,28 miliar per tahun. Sedangkan jumlah proyek Penanaman Modal Asing (PMA) hanya 22 proyek dengan nilai investasi U$ 15,9 juta atau rata-rata U$ 3,18 juta per tahun.

Rendi meminta pemerintah NTB lebih  memperhatikan investasi langsung sebagai sumber dana untuk meningkatkan industri, infrastruktur dan teknologi. "BUMN dan BUMD serta pelaku ekonomi lokal harus menjadi garda depan dan pioner dalam mengembangkan potensi ekonomi daerah," tegasnya.

Laporan: Edy Gustan/Nusa Tenggara Barat

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi
Ilustrasi Kulit Wajah Sehat

Rekomendasi Makanan yang Bisa Menjaga Kulit Lebih Sehat dan Bersih, Apa Saja?

Kulit adalah salah satu organ terbesar tubuh kita dan merupakan perlindungan utama terhadap lingkungan luar. Namun, ada beberapa makanan yang memengaruhi kulit seseorang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024