VIVAnews - Sekitar 200 karyawan Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) mendatangi gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka menuntut DPRD menganggarkan pembayaran aset PPD yang telah dibeli Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 200 miliar.
Uang pembayaran itu nantinya akan digunakan untuk membayar pesangon karyawan PPD yang sudah tiga tahun dirumahkan.
Seharusnya pembayaran aset PPD dibayarkan sejak 2007. Sebab hal ini sudah diputuskan dalam surat keputusan tertanggal 10 Agustus 2007, tentang perkembangan aset PPD kepada Pemda DKI Jakarta. Namun pembayaran aset tersebut tertunda kembali.
Kemudian rencana itu direalisasikan tahun 2008, yang dibayarkan dari APBD 2008 yang sudah disahkan dalam sidang paripurna. Namun lagi lagi dibatalkan pada sidang paripurna yang kedua.
Kesepakatan pembayaran dari Pemda DKI sudah disetujui antara gubernur dan Menteri Negara BUMN yang dituangkan dalam nota kesepahaman tentang jual beli aset PPD oleh Pemerintah Provinsi DKI tertanggal 28 april 2006.
Namun sampai hari ini, persoalan tersebut belum juga tuntas untuk diselesaikan. Sebab dewan kota masih menahan untuk pengeluarkan anggaran itu.
Sisa aset PPD saat ini hanya tinggal 10 pool. Dari 10 pool ada empat pool yang dijual ke Pemprov DKI. Pool itu antara lain Depo H Kramat Jati, Depo K Pesing, Depo C Cakung, dan Depo B Cililitan.
Keempat pool yang belum dibayar asetnya adalah Depo B, yang luasnya mencapai 8 hektar dengan nilai aset sekitar Rp 200 miliar. Pembayaran oleh Pemda akan digunakan untuk membayar pesangon.
Pesangon para karyawan sebanyak 52 kali dari gaji pokok untuk tiap karyawan. Tahun lalu ada sekitar 2.114 karyawan yang di-PHK.
Untuk tahun ini ada sekitar 2.500 karyawan yang terkena PHK. Karena Pemda DKI belum membayar aset PPD yang dibelinya sehingga pembayaran uang pesangon bagi karyawan menjadi terkatung-katung.
Nipin Aripin, Sekretaris Tim Karyawan PPD mengatakan berharap pemerintah mau memperhatikan nasib karyawan PPD. "Sebaiknya mereka diberi pesangon saja," katanya.
Saat ini jumlah armada PPD lebih dari 1.000. Namun saat ini yang masih beroperasi hanya 340 armada.
VIVA.co.id
20 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Corporate Secretary Pelita Air, Agdya Yogandari mengatakan, Pelita Air berhasil mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan saat arus balik Lebaran Idul Fitri.
Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es
Masyarakat baru saja merayakan Puasa Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idul Fitri 2024, pada momen itu mayoritas masyarakat menjalankan tradisi mudik ke kampung halaman. Dari
Sebagian besar negara di dunia, besar dan kecil, telah menyatakan kecaman dan kemarahan mereka atas genosida Israel di Jalur Gaza, yang telah berlangsung 6 bulan terakhir
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluarkan pernyataan sikap terkait video Pendeta Gilbert Lumoindong yang diduga menghina agama Islam.
Selengkapnya
VIVA Networks
Mobil Listrik China Ini Siap Produksi di RI, Pabriknya Numpang atau Bikin Sendiri?
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
GAC Aion merupakan merek mobil listrik pendatang baru yang resmi menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, dan berjanji akan produksi lokal, lalu di mana pabriknya?
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
sekitar 1 bulan lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Me Time by Kata Dokter: 5 Fakta dan Mitos Tentang Kecantikan yang Sering Disalahpahami
IntipSeleb
10 jam lalu
Banyak anggapan keliru soal kulit wajah yang beredar di masyarakat. Maka dari itu, yuk kita simak penjelasan fakta dan mitos tentang kecantikan yang sering disalahpahami
Dalam kancah musik dangdut koplo Indonesia, nama penyanyi dangdut muda, Happy Asmara semakin meroket dengan lagu-lagu yang penuh emosi dan memiliki makna mendalam.
Selengkapnya
Isu Terkini