VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menyerahkan pengoperasian dan perawatan tiga pembangkit listrik Cilacap, Tanjung Awar-awar dan Lontar kepada perusahaan internasional. Tiga pembangkit ini yang masuk dalam Proyek 10 Ribu Megawatt.
"Kami memiliki 10 pembangkit, tiga di antaranya akan diikutsertakan dalam tender internasional, sehingga yang mengoperasikan bukan PLN tapi perusahaan swasta. Ini juga sebagai patokan apakah operasi dan perawatan PLN sudah efisien," ujar Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar di Departemen Energi, Jakarta, Rabu 17 Desember 2008.
Menurut dia, ini merupakan solusi pengembangan kelistrikan PLN yang dalam kurun 10 tahun mendatang membutuhkan biaya US$ 60 miliar. "Jadi dalam setahun butuh US$ 5 miliar - US$ 6 miliar. Ini kan besar sekali," kata dia.
Sedangkan dari segi kapasitas, PLN membutuhkan 57 ribu Megawatt. Artinya, setiap tahun membutuhkan 6 ribu MW. "Ini tidak semuanya dari PLN, harus dibantu perusahaan listrik swasta," kata Mochtar
Dalam menawarkan dalam tender pembangkit tersebut, PLN akan bertindak hati-hati supaya tidak mempengaruhi sistem kelistrikan nasional.
Untuki pembangkit lain, PLN akan menyerahkan Pembangkit Labuan, Pembangkit Indramayu, dan Pembangkit Rembang kepada anak usahanya, yaitu PT Indonesia Power dan Pembangkit Jawa Bali untuk mengoperasikan ketiga pembangkit itu.
Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto
Inter Milan sukses memastikan diri merebut Scudetto Serie A yang ke-20. Ternyata, ada 'orang Indonesia' yang ikut membantu La Beneamata merebut bintang kedua.
