BBM Turun

Harga Bahan Pokok Bisa Turun 5%

VIVAnews - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar beberapa waktu lalu diperkirakan dapat menurunkan harga pangan dan bahan pokok sebesar 5 persen.

"Penurunan harga dalam waktu dekat terjadi pada bahan pokok nonkemasan," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Thomas Darmawan, pada diskusi Trijaya FM di Jakarta, Sabtu 20 Desember 2008.

Bahan pokok nonkemasan itu, lanjut dia, seperti minyak goreng curah atau bahan pangan pertanian. "Efeknya sangat terasa pada bahan pangan pertanian, karena biaya transportasi hampir 100 persen masuk dalam struktur biaya," ujar dia.

Secara keseluruhan, lanjut dia, kontribusi energi dalam struktur biaya industri makanan dan minuman berkisar 3-15 persen. Sementara itu, untuk harga bahan pokok kemasan akan perlahan turun setelah Natal dan Imlek atau Januari 2009.

Pria 47 Tahun Ditemukan Tewas Bawa Bungkusan Pakaian Bekas di Trotoar Margonda

"Persentase sama, maksimal lima persen untuk produk kemasan," tuturnya.

Menurut dia, penurunan harga akan terjadi pada 2009, karena industri masih menggunakan kemasan dengan stok lama. "BBM menjadi salah satu kontribusi biaya kemasan dan label," kata Thomas.

Meski demikian, dia mengakui, penurunan harga pangan dan bahan pokok akan bergerak melambat. Salah satunya karena pemerintah sedang gencar untuk memperketat impor. "Padahal sebagian besar bahan baku industri makanan dan minuman merupakan barang impor," ujarnya.

Walaupun belum segera menurunkan harga, tambah Thomas, industri makanan dan minuman dalam kemasan melakukan beberapa perubahan strategi. "Salah satunya membuat isi dalam kemasan lebih banyak dengan harga yang sama, atau mengganti kemasan dengan label yang baru," kata dia. Namun, langkah penggantian label terkendala birokrasi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini sedang berkonsentrasi pada upaya pengetatan impor, sehingga pelayanan label dan kemasan lebih lama.

Namun, dia optimistis, industri makanan dan minuman tahun depan akan bertumbuh 10-12 persen. "Jika pemerintah mau menurunkan BBM lagi, pertumbuhan akan lebih baik," tuturnya.

Kepala BPIP Prof Yudan Wahyudi

Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Almarhumah Kayla Nur Sifa meninggal saat menjalankan tes lari 12 menit dalam seleksi calon anggota paskibraka tingkat Sukabumi.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024