VIVAnews - Maksud hati ingin menyelamatkan perbankan nasional, apa daya malah kehilangan jabatan. Situasi inilah yang dialami Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme, yang awal pekan ini terpaksa mengundurkan diri.
Pasalnya, kebijakan Leterme untuk menyelamatkan bank terbesar di Belgia, Fortis, dari kebangkrutan September lalu dinilai sarat kontroversi dan berakibat kemarahan di antara kalangan politisi Flemish (Belgia-Belanda). Rencana Leterme adalah menjual Fortis - yang dibentuk atas hasil merger perusahaan keuangan Belanda dan Belgia - dan aset-asetnya di Belgia kepada bank asal Prancis, BNP-Paribas.
Berdasarkan sidang Mahkamah Agung Belgia, Jumat 19 Desember 2008, keputusan Leterme tersebut tidak bisa dibenarkan dan sebagai pejabat pemerintah dia tidak boleh turut campur dalam menjual Fortis ke Paribas, yang bisa merugikan para investor. Akibatnya, penjualan Fortis ke Paribas dibekukan hingga pertengahan Februari 2009.
Merasa sudah "kehilangan muka," Leterme Senin kemarin, 22 Desember 2008, akhirnya memilih mundur dari jabatan sebagai perdana menteri, yang baru dilakoninya selama sembilan bulan. "Tidak pernah ada upaya untuk mempengaruhi dan bahkan mengganggu proses hukum [terkait jual beli Fortis]," kata Leterme seperti dikutip laman Forbes.
Pengamat politi dari Universitas Ghent, Carl Devos, menilai bahwa langkah Leterme menyelamatkan perbankan Belgia dinilai terlalu bernafsu sehingga melupakan norma yang berlaku. "Semua orang tahu bahwa dia ingin menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin sejati dan yang percaya diri dalam menghadapi krisis keuangan," kata Devos
"Dia tahu dan berupaya untuk menunjukkan kepada publik bahwa dia bisa mengatasi krisis. Mungkin dia terlaku keras berupaya dan berupaya memberi pengaruh yang terlalu besar untuk membuktikannya," Devos menambahkan.
Menurut harian berbahasa Prancis, Le Soir, setelah menerima pengunduran diri Leterme sebagai PM, Raja Albert II Senin kemarin meminta mantan PM, Wilfried Martens, untuk membantu menjaga stabilitas politik di Belgia. Salah seorang calon pengganti Leterme adalah mantan PM Jean-Luc Dehaene.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
Video WNA perempuan asal Jerman viral di medsos bernama Laura Weyel merasa diperlakukan tidak adil oleh hukum Indonesia. Padahal nunggak sewa vila
Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum
Nasional
26 Apr 2024
Simak sejumlah artikel yang masuk deretan terpopuler dalam kanal News VIVA sepanjang Kamis, 25 April 2024. Salah satunya soal pertemuan Prabowo dengan Cak Imin.
Selengkapnya
Partner
Kalahkan Korea Selatan U23, Erick Thohir Bangga Indonesia U23 Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024
Malang
2 menit lalu
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku bersyukur dan bangga Indonesia U23 lolos semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah berhasil memulangkan Korea Selatan U23.
Buntut dari tidak dilantiknya PAW Walinagari, massa aksi kemudian menuntut agar Camat Koto XI Tarusan, Nurlaini, dicopot dari jabatannya karena dianggap sudah tidak mampu
KOPITU Bersama Wakil Menteri Kemendesa Siapkan Program Desa AI dan Mobil Listrik untuk Pertanian
Wisata
8 menit lalu
Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) bersama mitra dari KOPITU Korea mengadakan pertemuan penting dengan Wakil Menteri Kementerian Desa, Pemba
Yoon Chan Young, seorang aktor yang diidam-idamkan, memperkuat kehadirannya di tahun-tahun awalnya sebagai aktor cilik dan semakin memperdalamnya dengan peran utamanya
Selengkapnya
Isu Terkini