VIVAnews - Persija Jakarta menjadi klub yang paling banyak menyumbang pemain ke timnas proyeksi Pra Piala Asia (PPA) 2011. Karena itu, mereka mengajukan keberatan atas permintaan PSSI terkait status pemain-pemain yang dipanggil ke timnas.
Persija kembali jadi tim yang paling banyak menyumbang pemain ke timnas. Setidaknya, lima pemain Macan Kemayoran masuk daftar 27 nama yang dipanggil oleh Badan Tim Nasional (BTN) untuk Pra Piala Asia (PPA) 2011.
Masing-masing adalah Ponaryo Astaman, Ismed Sofyan, M Ilham, Aliyudin, dan Bambang Pamungkas. Di satu sisi, Persija mengaku bangga dengan kondisi ini. Namun di sisi lain, tim Macan Kemayoran justru keberatan dengan regulasi terkait program pemusatan latihan yang akan digelar timnas.
"Selama ini kami selalu mendukung pengembangan sepakbola nasional. Tapi, PSSI juga harus mengerti kesulitan klub-klub saat ini. Karena itu, kami sudah melayangkan surat keberatan secara resmi ke PSSI terkait edaran yang baru mereka sampaikan ke klub," kata Asisten Manajer Persija, Ferry Indrasyarief saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 23 Desember 2008.
Menurut Ferry, Senin, 22 Desember 2008, Persija menerima surat edaran dari PSSI. Isinya mengenai instruksi kepada masing-masing klub agar merelakan pemainnya untuk bergabung bersama timnas. Dan, selama menjalani pemusatan latihan pemain-pemain yang dipanggil tidak akan memperkuat klub di kompetisi nasional.
"Ini tentu sangat memberatkan kami. Sebab, kami dituntut untuk dapat berprestasi oleh masyarakat Jakarta. Kalau lima pemain yang sudah kami bayar dengan harga mahal tak bisa tampil, kami tentu tak akan bisa berprestasi," tegas Ferry.
Di awal putaran 2 Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, Persija Jakarta akan melakoni dua partai penting. Pertama, kontra pimpinan klasemen Persipura Jayapura, 5 Januari 2009 dan melawan Persiwa Wamena, 12 Januari 2009. Kedua pertandingan itu akan digelar di Jakarta.
"Kami ingin bertemu dulu dengan PSSI. Dengan demikian, kami tahu masalah yang sedang dihadapi timnas dan sebaliknya PSSI juga tahu permasalahan yang sedang kami hadapi. Dari pertemuan itu, baru bisa ditentukan solusi yang tepat untuk masalah ini," tandas Ferry.
Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia
Perekonomian Asia diproyeksikan akan cukup tangguh di masa depan meski dihadapkan dengan kondisi perekonomian global yang dihantui gejolak geopolitik saat ini.
