2009, Pemerintah Ajukan Privatisasi 30 BUMN

VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengajukan  privatisasi 30 perusahaan negara pada 2009. Jumlah tersebut menyusut dari rencana semula 44 BUMN. Kendati pelaksanaan privatisasi jalan terus, realisasi harus menunggu kondisi pasar.

"Privatisasi 2009 sebagian besar merupakan carry over 2008," ujar Deputi Kementerian BUMN Bidang Privatisasi, M Yasin, di Jakarta, Selasa 30 Desember 2008.

Menurut Yasin, sebagian besar privatisasi BUMN dilakukan melalui mekanisme penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan jumlah saham dilepas rata-rata 20 persen.

Untuk BUMN dengan kepemilikan saham pemerintah minoritas, lanjut dia, akan dilakukan dengan mekanisme tersendiri. Salah satunya melalui penawaran langsung kepada pemegang saham yang sudah ada.

Pemerintah selama ini sudah mengantungi persetujuan privatisasi, khususnya untuk BUMN kecil. Di antara perusahaan tersebut adalah PT Bahtera Adiguna, PT Pembangunan Perumahan, PT Waskita Karya, dan PT Bank Tabungan Negara. Sedangkan PT Garuda Indonesia masih dalam proses pembahasan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dia menambahkan, perusahaan BUMN lain seperti PT Adhi Karya Tbk (ADHI) akan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue). "Greenshoe Bank Negara Indonesia sudah mendapat persetujuan DPR, tapi belum ada peraturan pemerintah. Padahal, BNI  minta dipercepat, tapi pasar tidak memungkinkan," ujarnya.

Jokowi Datang Melayat ke Mooryati Soedibyo, Ikut Salat Jenazah
Capres Nomor 03 Ganjar Pranowo di debat terakhir capres 2024

Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih, Ganjar: Tidak Dapat Undangan

KPU menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi Presiden dan Wapres terpilih hari ini.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024