Muchdi Divonis Bebas

Kontras Tak Akan Biarkan Muchdi Lolos

VIVAnews - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau Kontras tak akan tinggal diam atas vonis bebas Muchdi Purwoprandjono. Bersama Komite Aksi Solidaritas untuk Munir atau Kasum, Kontras tengah membentuk pasukan untuk mendorong kasasi atas vonis tersebut.

"Kita tidak akan berhenti begitu saja, kita akan terus berusaha agar Muchdi bertanggug jawab terhadap perbuatannya," kata Koordinator Badan Pekerja Kontras, Usman Hamid, dalam diskusi di Kedai Tempo Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu 3 Januari 2009.

Usman menilai, vonis bebas bebas terhadap Muchdi, menggambarkan kemunduran hukum dan politik yang serius dalam 10 tahun reformasi. Apa yang diharapkan dunia dan masyarakat terhadap penegakan hukum tak tercapai. Hakim dinilai gagal menegakkan rasa keadilan masyarakat.

Dia juga mempertanyakan pertimbangan-pertimbangan hakim yang dijadikan dasar untuk membebaskan Muchdi dari tuduhan pembunuhan terhadap aktivis HAM Munir. salah satunya adalah pertimbangan yang menyatakan motif dendam dan sakit hati terhadap Munir tak terbukti pada terdakwa. "Itu membantah kesaksian saya, Suciwati, dan Indardi," ujarnya.

Legeenda Timnas Indonesia dari Piala Dunia hingga Juara SEA Games Rayakan HUT PSSI

Pertimbangan hakim lainnya adalah pemberian uang Muchdi terhadap Pollycarpus dan hubungan telepon keduanya tak bisa dibuktikan. "Hakim tak mempertimbangkan fakta hukum di sidang Pollycarpus dan Indra Setiawan," ujar Usman.

Untuk membantu niat menyeret Muchdi kembali ke pengadilan, Usman meminta masyarakat turut aktif menyampaikan infirmasi melalui email kontras@kontras.org atau telepon 0811812199.

Salah satu materi dakwaan jaksa berbunyi: Muchdi merencanakan pembunuhan terhadap Munir karena dilatarbelakangi oleh rasa dendam dan sakit hatinya terhadap Munir. Dalam berkas dakwaan disebutkan bahwa Muchdi sakit hati karena ia dicopot dari jabatan Danjen Kopassus yang baru dijabatnya selama 52 hari. Pencopotan Muchdi disinyalir karena dugaan keterlibatannya dalam penculikan sejumlah aktivis pada tahun 1997-1998. Sementara itu, Munir adalah orang yang paling vokal menyerukan penuntasan kasus tersebut.

VIVA Militer: Prajurit TNI di basis OPM Paro

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Mereka terluka dari melarikan diri.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024