VIVAnews - Pemerintah dan Pertamina telah sepakat menghentikan impor tabung baja program konversi minyak tanah ke elpiji pada Maret 2009.
"Seharusnya sudah dihentikan pada akhir 2008, tapi Pertamina meminta perpanjangan hingga Maret," kata Direktur Logam Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 6 Januari 2009.
Seperti diberitakan, Pertamina menargetkan impor tabung baja pada 2008 sebanyak 6,5 juta tabung. Namun hingga saat ini realisasinya baru sekitar 1 juta tabung.
Putu mengatakan, setelah Maret sesuai kesepakatan di kantor Wakil Presiden tidak dibolehkan impor tabung baja lagi.
Pertamina telah melakukan tender tabung baja untuk periode Januari - Maret 2009. "Sampai Maret akan dipasok 18 juta tabung baja," ujarnya. Sedangkan total pengadaan tabung baja hingga akhir 2009 sebanyak 45 juta tabung.
Harga tabung turun
Pemerintah akan menurunkan harga tabung baja untuk tender Maret mendatang. Penurunan harga terjadi karena harga bahan baku tabung turun. Nantinya harga tabung akan turun Rp 2.000 menjadi Rp 27.081 per tabung.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 102/208, harga tabung Rp 12.081 per tabung ditambah harga katup Rp 15.000, sehingga menjadi Rp 27.081. Sedangkan harga kompor Rp 54.000, dan harga regulator Rp 17.774, dan harga slang Rp12.435.
Namun, Krakatau Steel sebagai pemasok utama bahan baku tabung baja nasional tetap meminta harga lama untuk pengadaan hingga Maret ini. "Untuk menghabiskan stok tahun lalu," ujarnya.
MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional
Prestasi 3 siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) berangkat ke Thailand untuk mengikuti Babak Final International Mathematic Olympiad
