Prediksi

Indeks Saham Cenderung Rebound

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 8 Januari 2009, berpeluang menguat kembali (rebound) setelah kemarin ditutup terkoreksi.

Wawancara Lawasnya Jadi Sorotan, Sandra Dewi Ogah Disebut Hidup Bak di Negeri Dongeng

"Penurunan suku bunga BI rate mendorong pembelian kembali saham," kata Kepala Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 6 Januari 2009.

Pardomuan memproyeksikan, indeks perdagangan menjelang akhir pekan ini bergerak di kisaran level batas bawah (support) 1.410/1.380 dan batas atas (resistance) pada posisi 1.430/1.480.

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Pada transaksi Rabu, indeks ditutup melemah tipis di level 1.421,47 atau turun 14,07 poin (0,98 persen) dari perdagangan Selasa, 6 Januari 2009, yang berakhir melemah tipis 1,8 poin (0,13 persen) ke level 1.435,54.

Di bursa Asia ditutup bervariasi. Indeks Hang Seng ditutup melemah 552,05 poin atau 3,37 persen ke level 14.987,46, Nikkei 225 terangkat 158,40 poin (1,74 persen) ke level 9.239,24, dan Straits Times Singapura melemah 31,82 poin atau 1,66 persen menjadi 1.881,84.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Sedangkan di bursa Wall Street, pada perdagangan Rabu sore waktu New York atau Kamis dini hari WIB, indeks Dow Jones kembali melemah 245,40 poin atau 2,72 persen ke level 8.769,70. Indeks Nasdaq terkoreksi 53,32 poin atau 3,23 persen ke posisi 1.599,06 dan indeks S&P 500 juga naik 28,05 poin atau 3,00 persen menjadi 906,65.

Menurut Pardomuan, IHSG Kamis diperkirakan rebound akibat sentimen positif dari penurunan tingkat suku bunga sebesar 50 basis poin kemarin yang masih menjadi katalis aksi beli kembali saham di pasar modal.

Stimulus fiskal, kata dia, serta rencana pemerintah kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) turut menjadi faktor positif dari dalam negeri yang dapat memicu indeks menguat kembali hari ini. "Investor lebih melihat pengaruh faktor dari dalam negeri," jelas Pardomuan.

Sedangkan pengamat pasar modal Muhammad Habdi berpendapat, pergerakan indeks Kamis akan terpengaruh posisi indeks Wall Street. "Jika bursa Dow Jones tutup terkoreksi pada Rabu sore waktu New York, kita masih berlanjut terkoreksi," ujarnya.

Dia mengakui, sentimen pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga bisa mempengaruhi laju IHSG. "Kalau rupiah melemah lagi, indeks kita ikut turun," jelas Habdi.

Habdi memperkirakan, IHSG menjelang akhir pekan ini bergerak di kisaran support 1.400 dan resistance level 1.420/1.425. "Kisarannya terbatas 10-20 poin," ujarnya.

Rekomendasi Saham
Pardomuan menyarankan, akumulasi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Timah Tbk (TINS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). "Penurunan suku bunga BI rate dan penguatan harga komoditas menjadi alasan pembelian saham-saham itu," ujarnya.

Habdi merekomendasikan, investor sebaiknya mengambil posisi pada saham grup Astra dan sektor pertambangan, terkait harga komoditas yang meningkat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya