Mass Rapid Transit

Kereta Beroperasi Otomatis Tanpa Masinis

VIVAnews - Jangan membayangkan mass rapid transit (MRT) seperti kereta yang sekarang beroperasi di Gambir. MRT akan berjalan tanpa masinis, yang biasanya selalu berada dalam kereta.

MRT akan menggunakan teknologi yang terintegrasi antara kereta dengan sinyal. Hanya dengan push button (menekan tombol) saja dari pusat kontrol maka kereta akan otomatis berjalan tepat waktu dengan sendirinya.

"Jadi untuk keberangkatan dan kedatangan pasti tepat waktu, karena sudah di setting," kata Direktur PT MRT Jakarta Eddi Santosa kepada VIVAnews.

Selain itu, jika ada gangguan dari salah satu kereta di tengah jalan, maka semua kereta lainnya juga akan berhenti. Dengan demikian tidak akan mungkin ada tabrakan. "Ya zero accident," katanya.

Untuk sistem keamanan kereta, akan memakai standar Amerika dan Jepang.  "Contohnya, sistem evakuasi. Jika terjadi kebakaran evakuasi maksimal 3 menit," ujarnya.

Untuk pintu masuk dari stasiun menuju pintu kereta akan menggunakan kaca otomatis. Akan terbuka jika ada kereta yang lewat. 

PT MRT Jakarta akan membangun 12 stasiun yang meliputi 4 stasiun subway (bawah tanah) dan 8 stasiun melayang.

Sebanyak 8 stasiun akan dibangun di jalur layang yakni di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A,  Blok M, Sisingamangaraja, dan Senayan.

Sedangkan 4 stasiun di bawah tanah (subway) akan dibangun di Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setiabudi dan Dukuh Atas.

Untuk tarifnya akan dipatok Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu untuk jarak terjauh. Namun tarif ini baru akan berlaku pada tahun 2015 ketika MRT mulai beroperasi. Tarif akan berlakukan semurah mungkin, karena nantinya akan disubsidi pemerintah.

Armada mass rapid transit (MRT) yang akan disiapkan berupa 17 set kereta dengan total gerbong sebanyak 102 unit. Kereta bisa melaju pada kecepatan antara 80 kilometer hingga 100 kilometer per jam.

Dengan kecepatan maksimal kereta 80 hingga 100 kilometer per jam, maka dengan total track sepanjang 14,5 kilometer akan ditempuh dalam waktu 27 menit.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Ingin berdiskusi tentang subway silakan ke VIVAnews Forum.

Ketua Srikandi PPDI, Nunun Daradjatun Donor Darah

Kasus DBD Naik, PPDI Minta Perempuan RI Ikut Donor Darah

Peringati Hari Kartini, Srikandi Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) mengajak ratusan perempuan melakukan aksi donor darah untuk kemanusiaan, di Sekolah polisi Wanit

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024