Rights Issue Indoexchange Selesai Maret

VIVAnews - PT Indoexchange Tbk (INDX) menargetkan proses penerbitan saham baru atau hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) selesai pada akhir Maret 2009. Penerbitan saham baru itu untuk membiayai akuisisi Radikal Rancak Sdn Bhd, perusahaan di bidang usaha kelautan.

Sekretaris Perusahaan Indoexchange, Taufiq Kurniadihardja, dalam penjelasan perseroan yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 12 Januari 2009, mengatakan, penerbitan saham baru merupakan sumber pembiayaan paling efisien. Upaya itu tidak memerlukan pembayaran kembali maupun bunga, sehingga tidak memberatkan arus kas serta profitabilitas perseroan.

"Dalam kondisi ekonomi saat ini, sulit bagi perseroan untuk memperoleh pinjaman pihak ketiga, baik lembaga keuangan maupun nonkeuangan," ujar dia dalam penjelasan itu.

Apalagi, lanjut dia, neraca perseroan dalam kondisi defisit ekuitas dan perseroan tidak memiliki jaminan yang dapat diajukan ke bank. Sementara itu, pembiayaan dengan menggunakan pinjaman dari Integrax Berhad, bukan merupakan alternatif terbaik.

Integrax merupakan pemegang 35 persen saham perseroan, sehingga upaya itu dinilai kurang adil untuk membiayai seluruh akuisisi. Sedangkan keuntungan akuisisi dinikmati oleh seluruh pemegang saham perseroan.

Sebagai perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Malaysia, Integrax dikhawatirkan kesulitan jika dilakukan alternatif pembiayaan itu. Per 31 Desember 2008, Integrax meminjamkan dana sebesar Rp 12,43 miliar untuk membiayai operasional perseroan dan pengembangan bisnis.

"Dalam rencana rights issue ini terdapat pihak-pihak yang menyatakan sanggup menjadi pembeli siaga," ujar dia.

Setelah rights issue selesai, perseroan akan melakukan kuasi reorganisasi. Tujuan reorganisasi itu adalah merestrukturisasi permodalan agar dapat mencerminkan tingkatan bisnis perseroan yang baru dan menghapus kerugian sehingga akan memperkuat neraca.

"Apabila rencana penerbitan saham baru dan kuasi reorganisasi tersebut terlaksana, net equity perseroan akan menjadi Rp 10,13 miliar dari negative equity Rp 3,52 miliar," katanya.

Perseroan juga berharap, otoritas pasar modal dan bursa menyetujui proses penerbitan saham baru itu serta mempertimbangkan pencabutan suspensi saham Indoexhange.

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024