ICW Laporkan PT KAI ke Kejaksaan

VIVAnews - Indonesia Corruption Watch akan melaporkan kasus dugaan korupsi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) ke Kejaksaan Agung, Rabu 14 Januari 2009, pukul 10.00 WIB. Menurut Anggota Badan Pekerja ICW, Adnan Topan Husodo, pelaporan terkait dugaan korupsi atas penjualan aktiva tetap PT KAI yang dihapusbukukan. Laporan akan ditujukan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Marwan Effendy.

"Aktiva berupa gerbong-gerbong, lokomotif, kereta yang tidak dipakai," kata Adnan kepada VIVAnews, Rabu 14 Januari 2009.

Bekas-bekas kereta itu dibesi-loakan pada dua proyek tahun 2005 dan 2006. Meski dijual sebagai besi tua, jangan salah, nilainya mencapai miliaran rupiah. Diungkapkan Adnan, nilai penyimpangannya pun diduga miliaran. "Sekitar Rp 36 miliar," tambah Adnan.

Setidaknya ada 11 juta kilogram besi tua dari lokomotif dan gerbong dari dua proyek tersebut. PT KAI, kata Adnan, menjual besi tua perkilo sebesar Rp 1000. "Jauh dari harga pasaran yang Rp 4500," tambah dia.

Tak hanya itu, Adnan menambahkan penjualan besi tua oleh PT KAI itu diduga melanggar hukum. Sebab, melalui penunjukan langsung. "Padahal tidak boleh di lingkungan BUMN, pelepasan aktiva tetap melalui penunjukan langsung," tambah dia. Pelepasan aktiva tetap , kata Adnan, seharusnya lewat kantor lelang negara atau balai lelang swasta.

Pelaporan ICW ditengah polemik pemidanaan kejaksaan terhadap dua aktivisnya, Illian Deta Arthasari dan Emerson Yuntho. Menurut Adnan, institusinya sengaja menyerahkan laporan pada kejaksaan, bukan pada Komisi Pemberantasan Korupsi. "Biar kejaksaan tangani laporan masyarakat. Disatu sisi kejaksaan harus terus dikritik, tapi juga harus didorong supaya ada perbaikan kinerja," tambah dia.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
PM Israel Benyamin Netanyahu bersama Batalion khusus Netzah Yehuda

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Netzah Yehuda merupakan salah satu empat batalion yang membentuk brigade infanteri Kfir. Batalyon tersebut sebagian besar beroperasi di Tepi Barat yang dikirim berperang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024