VIVAnews – Kerabat kerja Jamaluddin, sesama Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, tidak menyangka mayat yang ditemukan di dalam mobil, persis di perkebunan sawit di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Rame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, adalah rekannya.
Selain sebagai hakim, korban sehari-hari menjabat sebagai Humas di PN Medan. Kejadian yang dialami warga Komplek Perumahan Royal Monaco Blok B No 22 Gedung Johor, Kelurahan Medan Johor, Kota Medan, itu membuat duka mendalam bagi rekan-rekannya.
Humas PN Medan, Erintuah Damanik, mengaku terkejut mendengar Jamaluddin meninggal dunia dan jasad ditemukan di dalam mobil pribadinya, Toyota Land Cruiser Prado bernomor polisi BK 77 HD warna hitam, Jumat siang, 29 November 2019, sekitar pukul 13.00 WIB.
Sejumlah teman korban, melihat ia datang ke PN Medan. Namun, selang beberapa jam, Jamaluddin pergi dan tidak mengikuti acara sosialisasi di Gedung PN Medan.
"Yang jelas Pak Morgan (hakim) tadi dia melihat dari mobil, dia turun antara jam 07.00 WIB," tutur Erintuah Damanik kepada wartawan di Medan, Sabtu 30 November 2019.
Jamaluddin adalah rekan Erintuah Damanik, sesama hakim yang juga menjabat sebagai Humas PN Medan. Posisi sebagai humas membuat Jamaludin menjadi sosok yang akrab dengan awak media.
Erintuah mengatakan sempat bertanya dengan rekan yang lainnya keberadaan Jamaluddin yang tidak mengikuti apel yang digelar setiap hari di PN Medan.
"Tadi saya apel justru tanda tanya, Pak Jamal di mana biasa ada gitu. Kok tiba-tiba saya kepikiran. Kepikiran beliau. (Siap sosialisasi) Antara pukiul11.30 WIB sampai jam 12.00 WIB," tutur Erintuah.
Sementara menurut keterangan keluarga, Jamaluddin keluar dari rumahnya pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB.
"Itu informasi yang kita dengar dari beliau (istri korban), jam 05.00 sudah berangkat dari rumah," ujar Erintuah.
Masih keterangan pihak keluarga, lanjut Erintuah, Jamaluddin berangkat dari rumah untuk menjemput rekannya di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Namun, tidak diketahui siapa sosok rekannya tersebut. "Katanya seperti itu, menjemput temannya ke bandara," ujarnya.
Disinggung kasus yang ditangani almarhum, dia meyakini jika tak ada tekanan apa pun. "Enggak ada (ancaman), kalau kasus. Banyak (kasus) masalah narkoba ada, tapi enggak ada semuanya flat. Enggak ada keluhan, apapun enggak ada," yakinnya.
Soal kematian korban, dia berharap polisi dapat segera mengungkapnya. Juga kepastian penyebab hingga motif di balik kematian korban ini. "
“Kalau meninggalnya bukan hal biasa, tentunya perlu diusut supaya tidak terjadi preseden. Tapi, melihat kondisi mayat ditemukan itu menimbulkan kecurigaan bagi kita," tutur Erintuah.