8 Mitos Makanan: Fakta atau Fiksi?

VIVAnews - Apakah mengurangi makan telur akan menurunkan kolesterol? Benarkah daun seledri kalorinya minus? Beberapa mitos tentang makanan ada di sini, sedikit sulit untuk membedakan itu fakta atau mitos belaka.

Wortel Tingkatkan Penglihatan: SALAH!
Wortel memang sumber terbaik dari vitamin A yang penting untuk kesehatan penglihatan, mencerahkan kulit, dan mencegah infeksi. Namun, jika penglihatan Anda memang sudah memburuk, makan wortel sebanyak mungkin tidak akan membuatnya membaik.

Orang yang kekurangan vitamin A mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk rabun senja. Sehingga dengan makan wortel, sama halnya dengan telur, susu, dan hati, hanya menjadi jalan untuk mencegah vitamin A berkurang dan tetap mempertahankan daya lihat yang Anda miliki.

Susu Hangat Buat Ngantuk: BENAR!
Susu hangat dapat membantu Anda mudah ngantuk karena mengandung asam amino tryptophan yang membuat tubuh gampang tertidur. Semua makanan berbahan dasar susu (termasuk ayam kalkun) merupakan sumber tryptophan yang baik. Jadi, hentikan menghitung domba, bukalah kulkas Anda dan nikmati semangkuk es krim atau yogurt rendah lemak.

Permen Karet Butuh Waktu 7 tahun Lewati Sistem Pencernaan: SALAH!
Mitos ini merebak saat musim sekolah tiba, tapi sama sekali tidak ada fakta yang membuktikan. Jika Anda tidak sengaja menelan permen karet, memang tidak akan segera tercerna. Namun, permen karet seperti serat, membutuhkan waktu yang lebih lama bagi tubuh untuk mencernanya tapi tidak akan sampai tujuh tahun.

Kopi Dapat Percepat Pertumbuhan Badan: SALAH!
Tidak ada bukti yang menyebutkan kopi dapat mempercepat pertumbuhan badan pada anak kecil. Tapi, kafein yang terkandung di dalamnya justru tidak baik untuk kesehatan si anak. Kafein akan membuat sulit tidur, menyebabkan dehidrasi, dan membuat si kecil lebih hiperaktif.

Daun Seledri Miliki Kalori Negatif: SALAH!
Jika memang ada makanan dengan kalori negatif, daun seledri hanya memberikan enam hingga 10 kalori per porsi. Tapi mitos yang menyebutkan dengan mengunyahnya, maka kalori dalam makanan yang sebelumnya ditelan akan lebih banyak terbakar, itu salah besar. Namun, pilihan mengunyah seledri lebih baik daripada mengunyah makanan ringan seperti keripik kentang.

Menghentikan Makan pada Jam 7 Malam Lebih Sehat: SALAH!
Tidak menelan makanan setelah waktu tersebut memang ide yang benar. Menjadwalkan makan terakhir beberapa jam sebelum tidur memang tepat. Namun, waktu menghentikan makan haruslah sesuai dengan jadwal Anda. Tidak makan setelah pukul 4 sore, sebagai contoh, tidak akan mambantu jika Anda baru berangkat tidur pukul 01.00 dini hari.

Makanan Mengandung Susu Cegah Kehilangan Berat Badan: BENAR!
Sudah banyak penelitian yang membuktikannya. Mengapa? Karena kalsium. Senyawa ini mengikat lemak dan mengurangi absorbsinya dalam usus.

10 Negara Bagian Amerika Serikat dengan Standar Hidup Terburuk, Berjuang Melawan Kemiskinan

Makanan mengandung susu juga membuat Anda terasa "penuh". Disarankan untuk mengemil selapis keju atau yogurt rendah lemak dan sepotong buah untuk tetap menjaga Anda "penuh". Sehingga, ketika menyantap hidangan selanjutnya, tidak akan berlebihan.

Makan Telur Berlebihan Akan Tingkatkan Kadar Kolesterol: SALAH!
Telur adalah sumber protein terbaik. Bahkan, ketika Anda mempunyai kadar kolesterol yang tinggi, makan sebuah telur setiap hari tidak akan jadi masalah. Telur bukanlah kolesterol, namun lemak jenuh dalam kuning telur. Yang tidak menyehatkan adalah bagaimana mengolahnya. Jika Anda menggorengnya dalam dua sendok margarin, atau Anda menyantap telur dengan daging babi dan gorengan, itu tidak akan baik untuk kesehatan.

Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Aurel Hermansyah dan Keluarga Terjebak di Bandara Dubai Berjam-jam, Bisa Pulang ke Indonesia?

Aurel Hermansyah mengungkap, ia bersama keluarga sudah menunggu selama delapan jam di bandara Dubia.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024