Suriah Bantai Anggota Ikhwanul Muslimin

VIVAnews – Sedikitnya 30.000 orang tewas saat militer Suriah menyerbu kota Hama pada 2 Februari 1982.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Serangan tersebut dilakukan Suriah untuk membersihkan kota dari pengikut Ikhwanul Muslimin yang anti pemerintah. Beberapa hari sebelum serangan, Ikhwanul Muslimin bersama dengan beberapa kelompok oposisi lainnya melancarkan pemberontakan terhadap Presiden Suriah Hafez al-Assad.

Pihak pemberontak yang didominasi anggota dan simpatisan Ikhwanul Muslimin membersihkan kota dari anasir pro pemerintah dan mengumumkan Hama sebagai kota bebas. Ini adalah puncak konflik antara pemerintah Suriah dengan Ikhwanul Muslimin yang telah memanas sejak akhir 1970-an.

Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan

Antara tahun 1979 hingga 1980, sayap militer Ikhwanul Muslimin melancarkan berbagai tindakan kekerasan anti pemerintah. Aksi tersebut mencakup pembunuhan delapan puluh tiga siswa akademi militer di Aleppo dan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Assad pada 26 Juni 1980.

Assad membalas upaya pembunuhan terhadap dirinya dengan mengeksekusi secara massal 2000 anggota Ikhwanul Muslimin yang ditahan di penjara Suriah. Hal ini kemudian dibalas Ikhwanul Muslimin dengan meledakkan sejumlah bom mobil di Damaskus yang menewaskan ratusan orang.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

Untuk merebut kembali Hama, Assad mengerahkan puluhan ribu tentara Suriah lengkap dengan dukungan artileri dan pesawat tempur. Setelah tiga minggu menghujani Hama dengan ribuan mortir dan bom, pasukan pemerintah akhirnya berhasil masuk ke dalam kota.

Selama beberapa minggu, militer Suriah secara sporadis membantai gerilyawan dan simpatisan Ikhwanul Muslimin yang masih bertahan di dalam kota.

Menurut laporan Komisi Hak Asasi Manusia Suriah, tidak kurang dari 30.000 orang penduduk Hama tewas akibat serangan militer Suriah pada Februari 1982 tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya