VIVAnews - Sayyid Yasser Khomeini, cucu mendiang pemimpin Spiritual Iran, Ayatullah Khomeini menyatakan ada pandangan salah yang menyamakan agama Islam dengan fikih.
"Kebanyakan non-Muslim melihat Islam dari sudut pandang fikih, bahwa Islam adalah kumpulan larangan dan perintah," kata Sayyid dalam Seminar Internasional Religion in Contemporary World, di kampus UIN, Ciputat, Banten, Kamis (5/2).
Pandangan ini, menurut Sayyid, muncul akibat kesalahan metode memahami Islam. Kebanyakan penganut agama selain Islam memilih metode yang melihat Islam secara parsial, bukan hakikat Islam sepenuhnya.
"Imam Khomeini juga sering menyampaikan bahwa para fakih, ulama ilmu fikih, pun tidak berhak menegaskan bahwa agama sama dengan fikih," ujar Sayyid.
Sebelumnya, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia Behrooz Kamalvandi juga berupaya menepis kesalahpahaman global bahwa Islam menerapkan syariat secara kaku. "Misalnya kewajiban absolut memakai jilbab, itu pemahaman yang salah," kata Behrooz.
Islam, lanjut Behrooz, hanya menginginkan agar penganutnya tidak menggunakan materi yang bertentangan dengan Islam dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami punya keyakinan bahwa problem masyarakat muncul saat mereka berjarak dengan agama, ketika mereka kembali ke agama, masalah selesai," kata Behrooz.