Tanda Pemulihan Krisis Belum Ada

VIVAnews - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu menyatakan tanda-tanda pemulihan krisis belum ada. Kondisi ini justru akan membawa ekonomi dunia terus melambat. Untungnya, Indonesia telah bersiap menghadapi krisis dengan berbagai stimulus.

Pandangan itu disampaikan dalam dialog tak resmi antara pakar pemerintah dengan pakar ekonomi Australia, di Departemen Keuangan, Jakarta, Jumat 6 Februari 2009.

Menurut Anggito, pakar ekonomi Australia menilai belum ada tanda pemulihan krisis global. Bahkan risikonya semakin besar. "Jika pemulihan di AS terjadi pada semester 1 tahun ini, akan terjadi pemulihan ekonomi di Indonesia pada semester 2," ujar dia.

Bagusnya, karena Indonesia sudah siap, banyak program stimulus yang akan diberikan bertepatan pada semester kedua tersebut. "Sehingga saat kita mulai merasakan dampak krisis, kami sudah punya kebijakan tersebut," katanya.

Dalam menghadapi krisis, pemerintah menyiapkan berbagai langkah kebijakan yang siap untuk dijalankan. Bahkan sejak kuartal 4 tahun 2008, kebijakan tersebut sudah mulai diterapkan.

Langkah kebijakan yang telah ditempuh antara lain penempatan likuiditas dana di bank-bank BUMN, menerbitkan tiga peraturan perundang-undangan yaitu soal penjaminan, kolateral, dan Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK).

Selain itu memperluas pinjaminan simpanan di perbankan, melonggarkan aturan-aturan di perbankan dan di pasar modal dengan buyback saham, dan mengatur transaksi valuta asing BUMN, dan melakukan pengelolaan valuta asing untuk mengurangi unsur spekulasi.

Nasib Tragis Kucing Okin: Dikabarkan Mati, Rachel Vennya Ungkap Fakta Mengejutkan!
Layanan Bengkel Siaga Suzuki 2024

Suzuki Siapkan 66 Bengkel Siaga Dukung Mudik Lebaran 2024

Tradisi mudik Lebaran tahun ini diprediksi akan kembali ramai setelah dua tahun terhambat pandemi COVID-19. Untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan pemudik, PT Suzuki I

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024