PKS Targetkan Koalisi 40% di Parlemen

VIVAnews - Partai Keadilan Sejahtera menyadari koalisi partai di parlemen saat ini masih lemah. Partai menargetkan koalisi di masa mendatang bisa mencapai 40 persen agar lebih kuat menghadapi hantaman.

"Idealnya 40 persen. Karena kita punya pengalaman pahit tahun 2004," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring di Jakarta, Selasa 10 Februari 2009.

Tifatul mengungkapkan, pada tahun 2004 lalu, koalisi partai hanya mencapai 18 persen PKS, sehingga posisinya menjadi kurang kuat.  "Kita harus lebih kuat untuk dapat menghadapi hantaman di parlemen. Dengan 40 persen yang lain kan jadi susah bersatu," ujar dia.

Saat ini, imbuh Tifatul, PKS tengah melakukan pembicaraan secara intensif dengan seluruh partai agar kekuatan koalisi semakin besar. "Kita akan umumkan koalisinya nanti setelah pemilu legislatif. Karena kita harus tahu dulu angka perolehan suara kita berapa. Kita tidak mau beli kucing dalam karung," cetus dia.

PKS tidak ingin gegabah buru-buru mengumumkan karena dikhawatirkan jika suara yang diperoleh tidak mencapai target, PKS hanya menjadi pelengkap penderita saja. "Kita tidak mau terjadi seperti itu," kata Tifatul.

Dengan koalisi 40 persen, ujar dia, bukan tidak mungkin PKS akan mengajukan calon presiden sendiri. "Jangankan 40 persen, 20 persen aja kita akan  ajukan calon presiden kok. Tapi mental sharing kita ini harus kuat. PDIP saja kalau dapat 20-25 persen tetap harus koalisi," kata Tifatul.

Mengenai sindir menyindir antara Partai Demokrat dan PDIP, Tifatul mengajak pimpinan umum kedua partai tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri  menurunkan tensi perdebatan dengan menggunakan istilah seperti yoyo, poco-poco, cermin, gasing, dan  undur-undur.

"Saya sangat prihatin. Bahkan ada yang sombong. Seolah-olah dia bisa menang sendiri, bisa jalankan pemerintahan sendiri, bisa mengurus  negara sendiri. Saya ingin katakan, Anda tidak bisa mengerjakan sendiri. Jadi siapkan mental koalisi. Kalau sekarang mental koalisi saja belum disiapkan, apa  yang mau kita bangun," kata Tifatul.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024