Yudhoyono: Masih Ada Curiga di Aceh

VIVAnews - Presiden Yudhoyono meminta Gubernur Aceh agar mengawal proses reintegrasi pasca-konflik di Nanggroe Aceh Darussalam. Presiden pun masih mendapat laporan adanya ancaman disintegrasi di Bumi Serambi Mekkah itu.

"Saya tahu ini memerlukan waktu. Masih saya lihat dan saya dengar adanya saling curiga. Meskipun skalanya makin kecil itu biasa terjadi dalam reintegrasi, tetapi sekali lagi ini juga jangan sampai terganggu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, usai salat Jumat di Masjid Baiturrahim di kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat, 13 Februari 2009.

Presiden pun meminta semua pejabat berwenang turut bertanggung jawab atas perdamaian di Aceh. Tanggung jawab itu ditekankan pada berhentinya konflik bersenjata, disepakatinya penghentian konflik, pembangunan. "Bertanggung jawab agar Aceh tetap dalam bingkai NKRI," ujar Yudhoyono.

Presiden mengingatkan agar jangan ada hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip manajemen seperti itu, karena sudah cukup banyak biaya yang sudah dikeluarkan. "Anggaran dari pemerintah sendiri sekitar Rp 22 trilyun, belum bantuan dari negara-negara sahabat," kata Yudhoyono.

Maka itu, Presiden menyayangkan bila kelanjutan proses rekonstruksi dan reintegrasi di Aceh tidak berjalan dengan baik. Pengelolaan yang mencerminkan good governance harus betul-betul dijalankan.

"Gubernur, bupati dan walikota bertanggung jawab, pemerintah pusat juga harus memberikan dukungan bantuan, termasuk pengawasan agar semuanya betul-betul berlangsung dengan baik," ujar Yudhoyono.

Wajah Sering Kena Matahari Jangan Abaikan Penggunaan Moisturizer

Sumber: presidensby.info

Peristiwa serangan teroris di Gedung Teater dekat Moskow, Rusia

Death Toll Rises to 140 in Moscow Terrorism Attack

The Russian Health Ministry said the death toll from last week's attack on a Moscow concert hall rose to 140 on Wednesday, after another victim died in hospital.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024