Data Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi 2008 Melambat, PDB Catat 6,1%

VIVAnews - Meski pertumbuhan ekonomi 2008 masih tercatat 6,1 persen, Badan Pusat Statistik memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2008 mengalami perlambatan. Sedangkan triwulan IV dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya pertumbuhan hanya mencatat angka 5,2 persen.

"Triwulan IV, year on year memang jauh di bawah enam persen. Bahkan kalau dilihat dari q to q, minus 3,6 persen. Ini bukan surprise karena dalam tiga tahun terakhir, setiap triwulan IV memang selalu kontraksi. Jadi ini bukan sesuatu yang luar biasa," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin 16 Februari 2009.

Rusman menjelaskan, pemerintah sepakat Indonesia sudah terkena dampak krisis pada triwulan IV 2008.

Bocoran Hasil Pertemuan Jokowi dengan Prabowo-Gibran di Istana

Rusman menjelaskan, pemerintah sepakat Indonesia sudah terkena dampak krisis pada triwulan IV 2008. Namun kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. "Semua negara yang ekonominya ditunjang ekspor, seperti Singapura, Jepang, semuanya tidak ada yang mengatakan pertumbuhan ekonominya positif," kata dia.

Triwulan IV, hampir semua negara pertumbuhannya kontraksi. "Cuma kepararahannya, barangkali Indonesia masih lebih baik. Jadi Amerika kena duluan, kemudian negara-negara yang punya hubungan dengan Amerika, ramai-ramai mengumumkan pertumbuhannya kontraksi," kata dia.

Menurut Rusman, pertumbuhan PDB tahun 2008 meningkat sebesar 6,1 persen terhadap tahun 2007, terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi 16,7 persen dan terendah di sektor pertambangan dan penggalian 0,5 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2008 mencapai 6,5 persen.

Dari sisi penggunaan, PDB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 61,0 persen, konsumsi pemerintah 8,4 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 27,7 persen, ekspor 29,8 persen dan impor 28,6 persen.

Dia menuturkan, semua komponen PDB penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun 2008, dengan pertumbuhan tertinggi pada pembentukan modal tetap bruto sebesar 11,7 persen, diikuti oleh pengeluaran konsumsi pemerintah 10,4 persen, impor 10,0 persen, ekspor 9,5 persen, serta pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,3 persen.

Menurut Rusman, laju pertumbuhan ekonomi tahun 2008 sebesar 6,1 persen didukung oleh sumber utama pertumbuhan komponen ekspor 4,6 persen, diikuti konsumsi rumahtangga 3,1 persen, pembentukan modal tetap bruto 2,6 persen, dan konsumsi pemerintah 0,8 persen.

Jamaika Akhirnya Akui Palestina Sebagai Negara, Peringatkan Israel Tarik Pasukan Militer
Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.

Waspadai Pergaulan Bebas Anak: Kenali Dampak dan Tips Pencegahannya

Di era modern ini perkembangan teknologi dan informasi yang pesat membawa pengaruh besar bagi kehidupan termasuk bagi anak-anak yang bisa saja terjerumus pergaulan bebas

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024