VIVAnews - Komisi Pemberantasan Korupsi menduga kasus korupsi yang terjadi di Departemen Kesehatan merupakan hasil penggelembungan. KPK memperkirakan tersangka pengadaan alat laboratorium itu lebih dari dua orang.
"Kami lihat itu mark up," kata Waki Ketua Komisi Muhammad Jasin di Jakarta, 16 Februari 2009. Penunjukan itu, kata Jasin, "Bisa di-design tapi yang jelas kasus ini mark up. Jadi, menyalahi aturan."
Hingga saat ini, kata dia, komisi belum menetapkan tersangka. Tapi, kata dia, Komisi sudah menyiapkan dua surat perintah penyidikan. Jasin menjelaskan, komisi menduga ada beberapa tersangka. "Lebih dari dua," kata dia. "Termasuk dari swasta."
KPK mengusut dugaan korupsi di Depkes itu berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan dan laporan dari masyarakat. "Untuk menghitung keuangan negara kan harus ada lembaga auditor Pemerintah," jelas Jasin.
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Dukung PWI Sumut Ikut Porwanas Banjarmasin, FPKS Perjuangkan Anggaran di APBD 2024
Medan
12 menit lalu
Pengusulan anggaran Porwanas XIII 2024 dapat diakomodir di PAPBD 2024, sehingga Kontingen PWI Sumut dapat meningkatkan prestasi, dari rangking 13, minimal masuk 10 besar.
Prakiraan Cuaca Kota Denpasar Bali, 9 Mei 2024
Wisata
12 menit lalu
Warga Kota Denpasar, Bali, diingatkan untuk memperhatikan prakiraan cuaca pada tanggal 9 Mei 2024. Berikut adalah rangkuman prakiraan cuaca untuk Kota Denpasar pada hari
Aroma pemilihan calon kepala daerah (Pilkada) di Kota Depok semakin kuat. Sejumlah partai politik (parpol) mulai membangun kekuatan untuk berkompetisi diajang bergengsi
Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diimbau untuk memperhatikan prakiraan cuaca pada tanggal 9 Mei 2024. Berikut adalah ringkasan prakiraan cuaca untuk Kota Makassar p
Selengkapnya
Isu Terkini