Kunjungan Hillary ke Indonesia

"Bukan Untuk Mengenang Masa Kecil Obama"

VIVAnews - Kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, ke Indonesia Rabu dan Kamis mendatang bukanĀ  untuk bernostalgia atau mengenang masa-masa Barack Obama kecil tinggal di Jakarta.

"Kunjungan Hillary lebih dari sekedar nostalgia. Kalau dilihat dari rute perjalanan, bisa dilihat bahwa banyak hal yang ingin disepakati," kata Pengamat Hubungan Internasional sekaligus pengajar di Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, Senin 16 Februari 2009, di sela-sela acara peluncuran buku "America's Role in Asia" di Gedung Jakarta Post, Jakarta.
Rezasyah.

Rezasyah menjelaskan bahwa Hillary memiliki rute kunjungan yang unik. Pertama, Hillary mengunjungi negara maju (Jepang), kemudian negara berkembang (Indonesia), lalu kembali mengunjungi negara-negara maju (China dan Korea Selatan).

Melalui kunjungan ke Jepang dan Indonesia, kata Rezasyah, Hillary memiliki dua pengalaman berbeda yang bisa disinergikan untuk berhadapan dengan China dan Korea Selatan. "Akan ada ide-ide dari Indonesia dan Jepang yang bisa digabungkan," kata Rezasyah.

Menurut Rezasyah, AS saat ini memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi terhadap Indonesia terutama dalam penegakan demokrasi. Untuk itu, momen kunjungan Hillary bisa menjadi tahapan baru untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan AS. "Kunjungan ini sangat monumental. Mampukah kita menjadikan momen ini sebagai tahapan baru yang lebih baik dengan AS?" katanya.

Banyak isu yang menurut Rezasyah akan dibicarakan dalam kunjungan Hillary 18-19 Februari mendatang, salah satunya adalah mengenai keamanan di Selat Malaka. "Aktivitas bisnis harus dijamin oleh keamanan militer, dan AS tidak mau terjadi kejadian seperti di Teluk Aden, Somalia," kata Rezasyah. Indonesia, lanjut Rezasyah, dapat mengambil momen tersebut untuk mendapat dukungan AS dalam bidang teknologi.

Rezasyah juga mengatakan bahwa kunjungan Hillary membuka kesempatan bagi kunjungan Obama dalam waktu dekat.

Mengenai pemerintahan Obama, Rezasyah mengatakan bahwa pemerintahan Obama berbeda dengan Bush. "Masa pembentukan karakter Obama terjadi di masyarakat pluralis, Indonesia, Hawaii, Kenya, sehingga Obama tidak hanya tahu kesulitan negara berkembang tetapi juga mengerti dan merasakan beratnya hidup di negara berkembang," terang Rezasyah.

AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengusung Imam Budi Hartono sebagai Cawalkot Depok

Resmi! PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok

DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024