Hanke: Sistem Nilai Tukar Indonesia Berbahaya

VIVAnews - Pakar ekonomi internasional dan kebijakan moneter dari Universitas John Hopkins, AS, Steve Hanke menilai sistem nilai tukar intermediate yang dianut Indonesia dianggap berbahaya. Sebab sistem tersebut mencampurkan kebijakan moneter dan nilai tukar.

"Untuk negara berkembang, idealnya menggunakan sistem tukar nilai tetap (fixed exchange rate)," ujar Steve Hanke dalam kuliah umum bertema How Bad Indonesia's Monetary Mess di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu 18 Februari 2009.

Menurut Steve, kebijakan nilai tukar intermediate yang diterapkan Indonesia berbeda dengan sistem di Amerika Serikat. Negara adidaya yang kini dilanda krisis tersebut menggunakan sistem pure exchange rate dimana Bank Central AS (The Fed) hanya memiliki kebijakan moneter dan tidak mengatur kebijakan nilai tukar.

Pada bagian lain, Hanke juga menilai terdapat dua skenario yang mungkin terjadi terhadap perekonomian Indonesia akibat dampak krisis di AS. Skenario pertama adalah deflasi yang dianggap kondisi popular dan fashionable. Sedangkan skenario kedua adalah reinflasi perekonomian.

Hanke merupakan professor senior di bidang applied economics pada John Hopkins University, Baltimore, AS. Dia dikenal di dunia internasional sebagai ahli ekonomi khususnya ekonomi internasional dan kebijakan moneter. Ia juga menjabat sebagai pakar ekonomi senior pada Dewan Penasihat Ekonomi pada masa kepemimpinan Presiden Reagen dan sebagai penasihat di sejumlah negara  Amerika Latin dan Eropa Timur.

Perburuan Top Skor Liga 1 Memanas! Flavio Silva Ancam David Da Silva
Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Terpopuler: Sandra Dewi Kena Hujat karena Suami sampai Sopyan Dado Meninggal

Round-up dari kanal Showbiz pada Kamis, 28 Maret 2024. Salah satunya tentang Sandra Dewi yang kena hujat netizen karena suaminya jadi tersangka kasus dugaan korupsi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024