Pasar Elektronik

LG Kantongi US$ 255 Juta dari AC

VIVAnews – Berdasarkan laporan kinerja keuangan tahun 2008, terungkap bahwa produk air-conditioner (AC) LG memberi kontribusi 15 persen untuk pendapatan LG Electronics Indonesia (LGEIN) yang mencapai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 20,2 triliun. Artinya, jajaran produk AC LG menyumbang sekitar Rp 3,03 triliun.

Laporan itu disampaikan Direktur Penjualan LGEIN Budi Setiawan saat dijumpai media usai peluncuran AC LG Hercules di FX Building, Jakarta, Rabu 18 Februari 2009.

"Kontribusi produk AC untuk total pendapatan perusahaan sekitar 15 persen," kata Budi. "Tahun lalu, total penjualan LGEIN berkisar 1,7 miliar dolar AS atau setara 20,2 triliun rupiah. Bila diperinci, sekitar 1,2 miliar dolar AS didapatkan dari penjualan ekspor, dan kurang lebih 550 juta dolar AS diperoleh dari penjualan domestik."

Budi menyatakan, dibanding tahun 2007, secara perusahaan terjadi pertumbuhan penjualan 20 persen. Sedangkan secara domestik, pertumbuhannya mencapai 30 persen. Lebih lanjut, Budi memaparkan, bahwa LGEIN kini menguasai sekitar 27 persen pangsa pasar AC di Tanah Air dengan estimasi besar market size mencapai 800.000 unit. Dengan asumsi demikian, diperkirakan pada 2008, LGEIN telah memasarkan kurang lebih 216.000 unit.

Tahun ini, Budi memprediksikan pertumbuhan market size AC akan menyentuh 23 persen menjadi sekitar satu juta unit.”Kami yakin dapat menguasai 30 persennya di akhir tahun,” ucap Budi optimistis.

Terimbas Krisis, LGEIN Naikkan Harga Perlahan
Mengatasi krisis finansial global, LGEIN mengaku telah menaikkan harga jual retailnya 2-3 persen pada rata-rata seluruh produk LGE setiap bulan sejak November lalu. Adapun terdapat empat unit bisnis LGE yakni Mobile Communications, Digital Appliance, Digital Display, dan Digital Media.

“Harga yang dipatok adalah berdasarkan kurs rupiah terhadap dolar masih sekitar 9.000. Karena kini berkisar di angka 11.000, maka kami naikkan harganya sedikit-sedikit,” kata Budi. “Cuma sekitar 2-3 persen setiap bulannya.”

Kendati dimungkinkan untuk langsung menyesuaikan harga menurut kurs dolar saat ini, asumsi Budi, LGEIN enggan melakukannya. “Itu sulit, tingkat fluktuasinya sedang tinggi. Nanti kalau konsumer shock, daya serap pasarnya malah menurun,” ucap Budi.

Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita

Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden

Wakil Ketua Umum Golkar mengatakan bahwa tak boleh ada pembatasan dalam membentuk kabinet, karena merupakan hak prerogatif presiden.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024