VIVAnews - Badan Koordinasi Penanaman Modal hari ini, Selasa 24 Februari 2009 menerima 25 investor dari Hong Kong.
"Ini merupakan implementasi dari kerja sama HSBC dengan Hong Kong Trade Council yang kami teken hari ini," kata Kepala BKPM M Lutfi saat penandatanganan naskah kesepakatan antara BKPM dengan HSBC, di kantornya Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa 24 Februari 2009.
Investor yang diundang, menurut Lutfi, berasal dari berbagai sektor. Namun, BKPM ingin tetap menekankan pada tiga sektor yang diprioritaskan, yaitu energi, pangan, dan infrastruktur.
Lutfi membantah, investor dari Hong Kong ini akan turut dalam proyek pengadaan listrik Proyek 10 Ribu Megawatt. "Proyek itu, 9 ribu MW sudah dibangun, jadi tidak ada masalah lagi," kata dia.
Menurut Lutfi, kerja sama dengan HSBC merupakan salah satu langkah untuk mempromosikan investasi langsung dan mengembangkan hubungan bisnis antara perusahaan nasional dan pebisnis internasional. Kerja sama ini, menurut Lutfi merupakan kerja sama dengan swasta asing pertama yang dilakukan BKPM tahun ini.
"Ini merupakan terobosan, selama ini orang berpikir krisis pasti likuiditasnya sulit, padahal asetnya dan peluangnya ada," kata Lutfi. Karena itu, kerja sama ini ingin menyebarkan informasi bahwa Indonesia bisa menjadi pihak yang membantu bagi Asia dan lebih baik dibandingkan negara-negara sekitar.
Lutfi mengatakan, HSBC yang beberapa waktu lalu membeli Bank Ekonomi senilai US$ 700 juta telah banyak membantu mentransfer informasi yang akurat dan terkini mengenai sektor dan proyek yang prospektif di Indonesia.
Lutfi belum menargetkan berapa nilai investasi yang akan diperoleh dari kerja sama ini. "Masih penjajakan dan perkenalan, jadi kita lihat nanti saja," ujar Lutfi.
Lutfi mengaku kerja sama seperti ini penting untuk mengembalikan imej positif atas iklim usaha di Indonesia. "Kalau ada brand sekelas HSBC dengan jaringan internasional yang kuat mau membantu menceritakan hal positif tentang Indonesia ke seluruh dunia, hal ini ibarat menemukan mata air di padang gurun yang terik," katanya.
Menurut CEO HSBC Indonesia Rakesh Bhatia, Indonesia masih menjadi tujuan investasi yang menarik. "Dengan adanya kerja sama ini, akan ada penguatan dan peningkatan investasi yang berasal dari Hong Kong," kata Bhatia.
Forum yang digelar BKPM bersama 25 investor dari Hong Kong akan membicarakan isu penting di pasar Indonesia di antaranya, masalah perijinan, stabilitas makro dan politik, ketenagakerjaan, dan penjelasan tentang roadmap investasi yang baru-baru ini diluncurkan BKPM.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Juragan Tabung Gas di Cinere Depok Tewas Usai Terjebak Kebakaran, Begini Kronologinya
Siap
4 menit lalu
Seorang pria lanjut usia (lansia) dilaporkan tewas dalam insiden kebakaran yang terjadi di toko agen tabung gas, di kawasan Gang Melati, Kelurahan Gandul, Cinere, Depok
Nothing Phone (3) dirumorkan hadir sebagai pesaing kuat Poco F6. Simak bocoran spesifikasi detail dan fitur menarik yang mungkin diunggulkannya! Ini detail harganya.
Tingkatkan Keamanan, Lapas Siborongborong Kolaborasi Bersama Polres Taput Cek Pemeliharaan Senpi
Medan
9 menit lalu
Lapas Siborongborong dan Polres Taput merupakan rangkaian dari Criminal Justice System (CJS) yang harus bersinergi bersama dalam memberikan pelayanan kepada masyatakat.
Bahwa penetapan tersangka dilakukan berdasarkan telah terpenuhinya minimal dua alat bukti yang sah menurut pasal 184 ayat (1) KUHAP. Jabatan daripada tersangka...
Selengkapnya
Isu Terkini