Koma Tiga Bulan Usai Bersalin

RSCM: Keluarga Dorkas Jangan Berharap Banyak

VIVAnews - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo meminta keluarga Dorkas Hotmian Silitonga untuk tidak terlalu banyak berharap. Pasien dugaan malapraktik yang dirujuk Pemerintah Kota Depok pada Senin lalu ini kondisinya belum mengalami kemajuan.

Selain telah mengalami penurunan fungsi tubuh yang cukup drastis, korban juga mengalami kerusakan pada bagian otaknya. Hal ini disampaikan dokter Fredi Sitorus, Specialis Neurologi RSCM berdasarkan hasil CT Scan terhadap korban.

"Kami tidak mau memberikan harapan besar kepada keluarga," ujar Fredi, kepada wartawan di Aula RSCM, Kamis 26 Februari 2009.

Dari hasil pemeriksaan itu, masih ada gelombang normal di otak Dorkas, sehingga kerusakannya tidak total. Namun, kondisi ini sangat mempengaruhi kesehatannya.

"Ini kerusakan otak, bila selama enam bulan tidak ada perubahan pada Dorkas maka akan sulit mengalami perbaikan," ujar Fredi lagi.

Saat ini tekanan darah dan pernafasan Dorkas masih baik. Namun, Dorkas tidak bisa melakukan kontak dan berkomunikasi dengan lingkungannya. Rumah sakit hanya memberikan obat untuk pemulihan kondisi fisiknya.

Mobil SUV Chery Omoda 7 Tak Lama Lagi Meluncur, Ini Bocoran Spesifikasinya

Sehari setelah melahirkan bayi bernama Patricia Margaretha Simanjuntak, Dorkas mengalami sesak nafas dan kejang-kejang. Tekanan darah wanita 32 tahun itu juga meningkat tajam. Kondisinya tak tertangani saat para medis memberikan tabung oksigen satu jam kemudian. Mantan guru honorer itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Di Rumah Sakit Mitra Keluarga, dokter menyatakan kondisi Dorkas koma. Para dokter di Rumah Sakit Mitra mengatakan, keterlambatan pemberian oksigen mengakibatkan fungsi otak dan syaraf Dorkas terganggu. Dorkas divonis mengalami pembengkakan pembuluh darah otak.

Kondisi Dorkas tak mengalami kemajuan selama sebulan dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Keluarga juga mulai kesulitan melunasi biaya yang mencapai Rp 163 juta. Pada 17 Desember 2008, Dorkas akhirnya di bawa pulang dan menjalani perawatan di rumah. Hingga kini, Dorkas masih terbaring koma meski keduanya matanya terbuka.

Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok membantah melakukan malapraktik terhadap Dorkas Hotmian Silitonga. Rumah sakit itu juga membantah melakukan keterlambatan penanganan. Para dokter menyebut Dorkas mengalami rexlamsi berat atau tak sadarkan diri akibat tekanan darah naik. Mereka mengatakan penanganan terhadap Dorkas sudah sesuai prosedur.

Atas dugaan malapraktik itu, Dinas Kesehatan Kota Depok segera menyerahkan kronologis medis pasien Dorkas kepada Ikatan Dokter Indonesia untuk diusut.

Israel Tembakkan Rudal ke Iran, Harga Emas dan Minyak Mentah Terbang
Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 di Indonesia

Bank Mandiri Kembali Raih Peringkat Satu Top Companies 2024 versi LinkedIn

Bank Mandiri menempati posisi pertama Top Companies 2024 Indonesia versi LinkedIn. Top Companies yang dirilis LinkedIn kali ketiga ini menyoroti 15 tempat kerja terbaik.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024