Jatuhnya Pesawat Turkish Airlines di Belanda

Mesin Mati, Penyebabnya Belum Diketahui

VIVAnews - Penyebab kecelakaan pesawat Turkish Airlines kemungkinan disebabkan karena kerusakan mesin. Demikian dikatakan kepala tim investigasi, Pieter van Vollenhoven, kepada stasiun televisi Belanda NOS, Kamis 26 Februari 2009.

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

Mesin pesawat Boeing 737-800 berhenti berfungsi saat pesawat itu menghantam daratan. Penyebab matinya mesin belum dapat diketahui.

Juru bicara Otoritas Keselamatan Belanda, Sandra Groenendal, membenarkan pernyataan tersebut dan menambahkan bahwa kerusakan mesin hanyalah satu dari sekian dugaan penyebab jatuhnya pesawat.

Van Vollenhoven mengatakan, penyelidikan terhadap data rekaman pesawat yang dilakukan di Paris, Prancis, akan selesai secepatnya Jumat ini. Namun lembaganya tidak akan melakukan penemuan pendahuluan hingga pekan depan. Dia mengatakan bahwa informasi yang diperoleh dari kotak hitam itu akan bernilai tinggi.

Para penumpang yang selamat mengatakan bahwa mesin terasa berhenti, lalu badan pesawat bergetar, dan jatuh dengan ekor terlebih dulu. Para saksi mata di darat mengatakan bahwa pesawat jatuh dari ketinggian sekitar 90 meter.

Walikota Haarlemmermeer, Theo Weterings, mengatakan bahwa nama-nama korban belum akan dirilis hingga tubuh korban resmi diidentifikasi. "Kerabat korban telah diberitahu tentang siapa saja penumpang yang meninggal," kata Weterings. "Kami menyediakan beberapa bantuan bagi mereka," lanjut Weterings.

Dia kemarin juga mengatakan bahwa para penyelidik kini menyebutkan jumlah penumpang dan kru pesawat sebanyak 135 orang, bukan 134 orang seperti yang disebutkan sebelumnya.

Banyaknya jumlah penumpang menjadi salah satu penyebab proses identifikasi korban tewas memakan waktu cukup lama. Secara terpisah, dilaporkan bahwa sembilan orang korban tewas adalah lima warga Turki dan empat warga Amerika Serikat (AS).

Pesawat Turkish Airlines jatuh di dekat bandara Schiphol, Amsterdam, Rabu siang waktu setempat. Badan pesawat terbelah menjadi tiga bagian. Bagian sayap terbelah hingga membelah logo "Turkish" menjadi dua bagian, dan pecahan terbesar memanjang di badan pesawat. (AP)

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan
Prabowo Subianto

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Menteri Pertahanan juga pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto akan mengunjungi Beijing China, pada 31 Maret-2 April 2024. Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024