Kisah dari Pembaca eks Tapol

Proyek Pelabuhan (II)

VIVAnews - Di Markas Denpom kami ditempatkan dalam ruang kecil dan harus berdesak-desak. Tetapi suasanya jauh lebih "beradab" dari penjara karena ada kamar mandi dan peturasan tertutup (WC),ada sumur dengan air melimpah dan jatah makan lebih baik.

Tugas pertama yang saya ikuti adalah Rehabilitasi Pelabuhan Karangantu, sebuah pelabuhan kuno yang mati dan hanya dipakai para nelayan pendatang Bugis. Pelabuhan kuno ini diperkirakan sudah dipergunakan sejak masa jayanya Kesultanan Banten, yang membuka hubungan dagang dengan Tiongkok.

Tidak jauh dari lokasi pelabuhan ada sebuah kelenteng tua dan menurut beberapa sumber merupakan salah satu kelenteng tertua di Jawa. Tugas pertama para tahanan adalah memperbaiki jalan antara Serang ke Karangantu, jalan yang sering dilewati Danrem kalau inspeksi ke proyek. Pelabuhan Karangantu juga tidak jauh dari komplek istana dan benteng Sultan Banten,yang terletak tidak jauh dari jalan raya,dengan masjid tuanya.

Pengerukan pertama pelabuhan dilakukan dengan kapal keruk jenis ember (bucket) dan kapal keruknya milik PU,dikirim, entah dipinjam atau disewa, dari Jakarta lewat laut dan masuk ke sungai buntu. Pelabuhan kuno Karangantu ini merupakan kanal yang bermuara kelaut dan perahu-perahu nelayan keluar masuk pelabuhan,sandar di dermaga Karangantu.

Kapal keruk ember dari Jakarta cukup besar ukurannya dan menjadi tontonan masyarakat saat bekerja. dari pengerukan tersebut orang banyak menemukan mata uang kuno berbentuk persegi dari logam dan saya duga adalah sisa-sisa peninggalan perdagangan dengan Tiongkok di abad-abad lalu, sayang sekali mata uang kuno ini tidak ada yang mengatur penyimpanannya sehingga beredar kemana-mana.

Saya pernah coba berbicara dengan seorang anak muda Banten yang terpelajar, agar menyimpan koin koin langka tersebut, anak muda ini Drs..Hallowany Michrob, belakangan bertemu lagi dalam pendirian pemancar radio pertama di Serang.

Sebagian tahanan bertugas membangun Kampus Universitas Maulana Jusuf di kota Serang, dimana kami pernah diberi tugas mendirikan antena untuk pemancar Radio Serang yang didirikan oleh Korem dan dibantu teknisi dari Denhub (Detasemen Perhubungan atau PHB). Di studio embrio RRI Serang ini saya menemukan beberapa piringan hitam (gramafoon) koleksi milik saya dari Moskwa.

Dalam hati saya hanya berpikir bahwa piringan-piringan hitam itu lebih baik nasibnya dari buku-buku berharga yang hanya tergeletak dilantai Kodim. Aada buku yang sangat saya sayangkan dan pasti sulit mencari lagi buku sejenis, dua jilid, tentang Pengadilan Perang terhadap tokoh-tokoh Nazi Jerman seusai PD II.

Saat melakukan pekerjaan rehabilitasi Pelabuhan Karangantu, sebagai tenaga bantuan dikerahkan sekitar 100 orang tahanan dari Bandung. Mereka tahanan dari Kebon Waru dan diantara mereka saya kenal seorang yang berpengaruh, Djuhendi yang kelak dikemudian hari bertemu kembali di pulau Buru.

Para tahanan asal Kebon Waru Bandung ini ditempatkan di sebuah reruntuhan bangunan lama peninggalan ratusan tahun lalu yang terbuka seperti los pasar, kemudian disekat-sekat dan dibeberapa tempat diberi atap. Banguna lama ini sebelumnya dimanfaatkan sebagai tempat pelelangan ikan.

Selama bekerja di proyek-proyek Banten, para tapol disebar ke berbagai lokasi meliputi seluruh ex-karesidenan : Serang,Pandeglang dan Rangkasbitung. Saya jadi teringat pada kisah Banten dimasa Multatuli,dimana rakyat bisa dikerahkan kerja paksa tanpa dibayar, untuk kepentingan para penguasa,baik penjajah Belanda maupun para bupati dan para ningrat bawahannya.

Hal itu terjadi seabad yang lalu dan sekarang terulang, para tahanan jadi pekerja rodi untuk kepentingan mengharumkan nama : Divisi Siliwangi dibawah Komando Rehabilitasi Derah (Kopreda). Sekarang yang berkuasa adalah militer dan para bupati hanya menjadi pembebek yang harus ikut saja tanpa punya hak membantah.bersambung..

Nissan Magnite Kena Recall akibat Sensor Gagang Pintu Bermasalah
Winger Manchester United, Jadon Sancho

Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti

Man Utd mengalami keuntungan finansial signifikan setelah Borussia Dortmund memicu pembayaran tambahan untuk Jadon Sancho dengan mencapai babak semifinal Liga Champions.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024