Ada Gerakan Pro Yudhoyono-Kalla

VIVAnews - Muladi, Ketua bidang Hukum dan Otonomi Daerah Partai Golkar, mengungkapkan ada gerakan mempertahankan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla untuk Pemilihan Presiden 2009. Namun muncul juga nuansa ingin memunculkan calon presiden sendiri.

Menurut Muladi yang menjabat Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional itu, gerakan mempertahankan pasangan Yudhoyono-Kalla sangat rasional. Golkar tidak mungkin mencalonkan sendiri presiden jika angka perolehan dalam Pemilu tidak signifikan. "Jadi sangat rasional," kata Muladi di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2008.

Itulah sebabnya, lanjut Muladi, fokus pembicaraan Rapimnas ini memang pada Pemilu legislatif itu. Rapimnas fokus membahas pemenangan Pemilu. Golkar perlu mengubah taktik kampanye dan meningkatkan militansi.

Selain itu, Rapimnas juga akan membahas kode etik bagi calon-calon legislatif. Sistem suara terbanyak yang dipakai Golkar membuat gesekan antar kader semakin terbuka. "Dan kemungkinan saling menjegal bisa terjadi," jelasnya.

Sementara desakan untuk memunculkan calon presiden baru tentu berangkat dari syarat perolehan suara signifikan. Kemudian calon-calon yang diajukan disurvei terlebih dulu.

Kaesang: Walaupun PSI Belum Bisa Masuk Senayan, Enggak Masalah

Sebelumnya, dalam sesi pandangan daerah, 2 Dewan Pimpinan Daerah mengajukan kembali pasangan Yudhoyono-Kalla. Mereka beralasan, Yudhoyono masih populer.

Ilustrasi video mesum

Geger Video Mesum Napi Narkoba dengan Wanita di Ruangan Lapas, Lagi Diusut Kemenkumham

Sebuah video diduga warga binaan atau narapidana di sebuah lembaga pemasyarakatan (lapas) merekam adegan mesum bersama seorang perempuan di sebuah ruangan lapas. 

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024