Maret, Danareksa Terima Repo Rp 175 Miliar

VIVAnews - PT Danareksa (Persero) masih akan menerima pembayaran utang repurchase agreement (repo) yang akan jatuh tempo September 2009. Bulan ini, perseroan akan menerima pembayaran repo sebesar Rp 150–175 miliar dari beberapa institusi.

“Kami masih akan menerima pembayaran repo yang jatuh tempo pada tiga hingga enam bulan mendatang,” kata Direktur Utama Danareksa, Edgar Ekaputra, saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Edgar menambahkan, perseroan akan menerima pembayaran repo yang jatuh tempo tiap tiga bulan sekali dari sejumlah institusi. Institusi yang bertransaksi repo meminta pembayaran dengan cara mengangsur.

Top up sudah, execute sudah. Saat jatuh tempo, mereka minta mengangsur ya kami izinkan,” ujar dia.

Dia mengungkapkan, pada Maret 2009, pihaknya akan menerima pembayaran repo yang jatuh tempo sebesar Rp 150-175 miliar. Sementara itu, pada Desember 2008, repo yang jatuh tempo sekitar Rp 200 miliar.

Laba Turun 45,85 Persen

Selama 2008, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih (belum diaudit) hingga 45,85 persen menjadi sekitar Rp 32 miliar dibanding 2007 sebesar Rp 56 miliar. Kerugian tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti rugi derivatif dan valas. 

Executive Director Danareksa, Wahzary Wardaya, menjelaskan, perseroan membukukan pendapatan sebelum pajak sebesar Rp 60 miliar. Sementara itu, pajak perusahaan selama 2008 sebesar Rp 29 miliar dan laba bersih Rp 32 miliar.

“Penurunan tersebut sudah mencantumkan mark to market. Salah satunya karena transaksi derivatif dan valas,” kata dia usai paparan publik penerbitan obligasi Danareksa IV/2009 di Hotel Intercontinental, Jakarta, Jumat 6 Maret 2009.

Pendapatan perusahaan pada 2008, dia menambahkan, mencapai Rp 209 miliar, atau turun 58,68 persen dari sebelumnya Rp 505,85 miliar. Penurunan terbesar dikontribusi dari anak usaha, PT Danareksa Sekuritas. “Divisi manajer investasi juga menurun tapi sesuai dengan penurunan pasar,” tutur Wahzary.

Wahzary menambahkan, Danareksa berharap pendapatan dan laba bersih pada 2009 setara 2008. Sebab, kondisi pasar modal tahun ini belum atraktif seperti 2007. “Tahun ini kami fokus ke ritel,” katanya.

Edgar menjelaskan, situasi yang dialami perseroan pada 2008 sebenarnya bukan kerugian, tetapi hanya risiko bisnis. "Danareksa dalam bisnis ini sangat manageable dan tidak bersifat spekulatif," ujarnya.

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?
Pihak Rusia keluarkan potret pelaku ISIS terorisme di Moskow

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Kelompok teroris ISIS baru saja telah merilis sebuah video teror yang mengancam Rusia dan Presiden Vladimir Putin karena menyiksa para anggotanya saat berada di dalam tah

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024