VIVAnews - Sejak terjadi kerusuhan pada bulan Mei 1998, sejumlah kawasan pemukiman di ibu kota banyak yang diportal. Meski situasi sudah kembali aman dan terkendali, warga membiarkan portal tersebut tetap terpasang.
Bahkan, seolah-olah pemasangan portal tersebut dilegalkan, padahal keberadaannya telah menghambat kepentingan umum.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar operasi penertiban portal di kawasan pemukiman dan komplek perumahan. Direncanakan, pelaksanaanya akan dimulai setelah pemilihan umum berlangsung.
Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan, dalam kondisi yang sudah aman dan terkendali seperti saat ini, pemasangan portal justru telah menghambat kepentingan umum.
Dikhawatirkan akan menciptakan ekslusivitas pada kawasan-kawasan tertentu. Apabila dibiarkan tentu akan memancing hal-hal yang tidak diinginkan. "Portal itu tidak dibenarkan! Tidak ada lingkungan ekslusif,” katanya seperti dikutip situs resmi Pemerintah Provinsi DKI, Sabtu, 7 Maret 2009.
Ia menuturkan, munculnya portal di sejumlah kawasan pemukiman dan komplek perumahan di Jakarta sebenarnya cukup beralasan, yakni soal keamanan dan ketertiban lingkungan.
Portal mulai marak saat terjadi kerusuhan pada bulan Mei 1998. Upaya ini dilakukan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pencurian, penjarahan, dan bentuk kejahatan lainnya.
Setelah kondisi kembali normal, sambung Fauzi Bowo, sebaiknya portal-portal tersebut segera dicopot. "Itu telah membatasi kepentingan publik. Saya kira upaya (pengamanan) yang tidak sesuai harus kita luruskan. Hanya saja kita sedang mencari timing yang tepat untuk itu," kata Fauzi Bowo.
Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Agus Subardono, menambahkan, rencana penertiban portal di kawasan pemukiman dan komplek perumahan ini akan dilaksanakan usai pelaksanaan Pemilu tahun ini.
Utamanya, portal-portal yang mengganggu kelancaran lalu lintas. "Prinsipnya kami setuju untuk menertibkan portal-portal tersebut," kata dia.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
Nasdem Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Sebut Surya Paloh Cantik Bermain Politik
Politik
26 Apr 2024
Partai Nasdem menyatakan akan bergabung dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah sang ketua umum Surya Paloh bertemu dengan Prabowo.
Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran
Selengkapnya
Partner
Dedi Mulyadi Sebut Ada Kejutan Ditengah Gonjang-ganjing Pencalonannya di Pilgub Jabar
Jabar
14 menit lalu
“Secara kultur saya sudah jadi gubernur. Bisa dilihat setiap hari di rumah saya datang sekdes, kades, tokoh dari berbagai tempat hanya untuk mengundang datang ke acara"
Megawati Hangestri, yang sebelumnya membela Daejeon Red Sparks di liga voli Korea, kini telah resmi bergabung dengan tim peserta Proliga, Jakarta BIN. Pengumuman bergabun
DANA tidak berhenti memanjakan para penggunanya dengan beragam kejutan menarik. Tentunya, saldo gratis selalu disediakan oleh dompet digital ini bagi para pengguna setian
Harga Gula Meroket, Ini Kata Kadis Perindag ESDM Sumut
Medan
19 menit lalu
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen menjadi Rp 16.000/kg, atau Rp 17.000/kg di sejumlah daerah.
Selengkapnya
Isu Terkini