VIVAnews - Sepuluh tahun lalu ekonomi Asia sempat luluh lantak, tapi Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin Asia akan jadi andalan dunia pasca krisis global. Negara Asia dianggap paling siap menjalankan program ekstra penanganan krisis.
Indonesia, contohnya. Kata Menkeu Sri Mulyani, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat akan mematangkan penyusunan APBN 2009, khususnya yang menyangkut akurasi angka pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan asumsi makro karena semua pihak sepakat tren ekonomi tengah mengalami penurunan.
"Di sini kami dengan Kadin ada rambu-rambu yang sangat erat antara pejabat publik untuk menjaga ekonomi ini agar tetap bisa berjalan," ujar Sri Mulyani saat membuka Rapat Koordinasi Naional Bidang Kebijakan Publik, Perpajakan, Sistem Fiskal dan Moneter, Kepabeanan dan Cukai, Kadin di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2009.
Pekan lalu, kata Menkeu, pemerintah juga sudah mengeluarkan tiga Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang untuk merespons dan merekam perkembangan ekonomi global agar imbasnya bisa diminimalisir.
Menurut Menkeu, yang perlu diperhatikan jika ancaman krisis ini menjadi 'gelombang tsunami', maka tidak akan ada negara di Asia ini yang tidak kena. Tapi jika gelombang tsunami krisis itu
bisa dilewati, maka Asia akan menjadi negara yang kokoh setelah krisis. "Asia diprediksi akan menjadi harapan ekonomi dunia," tegasnya.
Langkah antisipasi tidak hanya dilakukan pemerintah Indonesia, otoritas Malaysia dan Singapura juga mengumumkan akan menjamin simpanan semua nasabah, baik dalam mata uang lokal atau valuta asing.
Hong Kong pada Selasa lalu juga memberikan jaminan serupa. Sejumlah negara lain juga tidak mau ketinggalan, seperti Jerman, Australia, Selandia Baru, dan Uni Emirat Arab mengikuti langkah Irlandia yang sejak awal bulan ini menjamin simpanan semua deposan. Terakhir Korea Selatan.
Krisis pasar uang dunia telah menimbulkan kekacauan di seluruh dunia. Bursa saham di berbagai belahan bumi anjlok menyusul kekhawatiran atas resesi ekonomi dunia.
Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara
Iran telah memutuskan untuk menegaskan komitmennya dalam membalas tindakan provokatif Israel. Mereka dapat meminta dukungan dari sekutu bersenjata di Timur Tengah ini
